BernasIndonesia.com - Utang luar negeri Indonesia semakin meningkat akibat pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS), dengan kondisi yang demikan muncul ide agar pemerintah melakukan pemotongan gaji pejabat negara.
Hal itu sudah diterapkan Perdana Menteri (PM) Malaysia, Mahathir Mohamad setelah kembali memimpin Negeri Jiran itu. Mahathir membuat kebijakan memangkas 10 persen gaji menteri-menteri untuk membayar utang negara.
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjend) Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Achmad Baidowi mengaku kebijakan yang dilakukan Mahathir Mohamad bisa ditiru di Indonesia untuk mengurangi beban utang negara.
"Bisa saja dilakukan di Indonesia, tapi tidak hanya gaji menteri saja. Gaji pejabat negara lainnya juga bisa dipotong secara proporsional," ujarnya, Jumat (25/5/2018).
Baidowi menilai Indonesia bisa memangkas gaji Menteri dan pejabat lainnya. Pejabat lain yang dimaksud Baidowi ialah anggota DPR. "DPR dan lembaga negara lainnya," kata Anggota DPR RI yang duduk di Komisi II itu.
Meski demikian, menurut Baidowi , keputusan tersebut akan memunculkan kontroversial. Ini karena utang negara era Presiden Joko Widodo (Jokowi) merupakan akumulasi dari utang-utang pemerintah sebelumnya.
"Memang akan terjadi kontroversi, tapi utang negara ini menjadi beban bagi negara dan utang tersebut merupakan kesinambungan dari tahun-tahun sebelumnya. Jadi, kalau ada terobosan yang bagus untuk negara, kenapa tidak kita lakukan," pungkasnya. (Zah/ed)