BernasIndonesia.com - Operasi SAR hari kedua bencana gempa bumi dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah masih berlangsung, Basarnas yang mengomandoi Operasi SAR Gabungan saat ini masih berusaha mencari para korban yang kemungkinan belum ditemukan.
Kepala Badan SAR Nasional (Kabasarnas), Marsdya TNI M Syaugi turut hadir dan melihat langsung proses evakuasi di beberapa tempat, salah satunya di Hotel Roa Roa. Ia mengatakan, medan yang dihadapi cukup berat dimana gedung berlantai 8 itu ambruk dan diperkirakan banyak terdapat korban di dalamnya.
“Proses evakuasi mengalami kesulitan karena tidak adanya peralatan berat seperti eksavator untuk menyingkirkan beton-beton bangunan yang ambruk,” kata Syaugi dalam keterangan resminya yang diperoleh, Minggu (30/9/2018).
Saat ini Tim SAR tetap berupaya maksimal dengan mengerahkan seluruh daya dan upaya untuk terus mencari korban.
“Kami tidak dapat memastikan berapa jumlah korban yang belum ditemukan atau masih kami cari. Karena data yang kami terima juga belum akurat. Namun, kami tetap beroperasi di area yang kemungkinan besar terdapat korban sesuai laporan masyarakat,” tegasnya.
Tim SAR gabungan yang dikomandoi Basarnas membagi tim SAR dalam 9 SAR Unit (SRU) untuk mencari keberadaan korban gempa dan tsunami.
Setelah mendapatkan briefing dari Direktur Operasi Brigjen TNI (Mar) Bambang Suryoaji, di hari kedua masing-masing tim yang dilengkapi dengan peralatan ekstrikasi tersebut bergerak menuju datum search area atau sektor yang telah ditentukan.
Hasilnya, Tim Alpha dengan Komandan Regu (Danru) Novry dengan kekuatan 13 personil bergerak ke lokasi area pencarian di Ramayana Mall. Hasilnya, 1 korban meninggal dunia berhasil dievakuasi.
Tim Delta dengan kekuatan 15 personil dipimpin Danru Afie berhasil menemukan dan mengevakuasi 1 korban meninggal dunia.
Tim Echo berkekuatan 18 personil dengan Danru Sayudi yang beroperasi di Talise berhasil mengevakuasi 8 korban meninggal dunia.
Tim Foxthrot berkekuatan 7 personil dengan Danru Takdir yang beroperasi di Petobo berhasil mengevakuasi 3 korban meninggal dunia.
Sementara itu, Tim Bravo dengan kekuatan 7 personil dipimpin Danru Titus yang beroperasi di Resto Dunia Baru, Tim Charly dengan kekuatan 24 personil yang dikomando Arifman bergerak ke Balaroa, Tim Golf dengan kekuatan 7 personil dengan Danru Zainal beroperasi di Petobo belum membuahkan hasil.
Juga dengan Tim Hotel berkekuatan 7 personil dengan Danru Alfritz dan
Tim India dengan kekuatan 9 personil dengan Danru Adi dititik operasi yang sama yaitu di Hotel Grand Mercure juga belum membuahkan hasil.
Saat ini seluruh tim sudah kembali ke Posko Basarnas di Kantor SAR Palu setelah mendapat briefing dan menyusun rencana operasi untuk esok hari.
Basarnas juga aktif melakukan koordinasi dengan stakeholder terkait, seperti BNPB, BPBD, Kementrian PU, dan lainnya. (ak)
Kepala Badan SAR Nasional (Kabasarnas), Marsdya TNI M Syaugi turut hadir dan melihat langsung proses evakuasi di beberapa tempat, salah satunya di Hotel Roa Roa. Ia mengatakan, medan yang dihadapi cukup berat dimana gedung berlantai 8 itu ambruk dan diperkirakan banyak terdapat korban di dalamnya.
“Proses evakuasi mengalami kesulitan karena tidak adanya peralatan berat seperti eksavator untuk menyingkirkan beton-beton bangunan yang ambruk,” kata Syaugi dalam keterangan resminya yang diperoleh, Minggu (30/9/2018).
Saat ini Tim SAR tetap berupaya maksimal dengan mengerahkan seluruh daya dan upaya untuk terus mencari korban.
“Kami tidak dapat memastikan berapa jumlah korban yang belum ditemukan atau masih kami cari. Karena data yang kami terima juga belum akurat. Namun, kami tetap beroperasi di area yang kemungkinan besar terdapat korban sesuai laporan masyarakat,” tegasnya.
Tim SAR gabungan yang dikomandoi Basarnas membagi tim SAR dalam 9 SAR Unit (SRU) untuk mencari keberadaan korban gempa dan tsunami.
Setelah mendapatkan briefing dari Direktur Operasi Brigjen TNI (Mar) Bambang Suryoaji, di hari kedua masing-masing tim yang dilengkapi dengan peralatan ekstrikasi tersebut bergerak menuju datum search area atau sektor yang telah ditentukan.
Hasilnya, Tim Alpha dengan Komandan Regu (Danru) Novry dengan kekuatan 13 personil bergerak ke lokasi area pencarian di Ramayana Mall. Hasilnya, 1 korban meninggal dunia berhasil dievakuasi.
Tim Delta dengan kekuatan 15 personil dipimpin Danru Afie berhasil menemukan dan mengevakuasi 1 korban meninggal dunia.
Tim Echo berkekuatan 18 personil dengan Danru Sayudi yang beroperasi di Talise berhasil mengevakuasi 8 korban meninggal dunia.
Tim Foxthrot berkekuatan 7 personil dengan Danru Takdir yang beroperasi di Petobo berhasil mengevakuasi 3 korban meninggal dunia.
Sementara itu, Tim Bravo dengan kekuatan 7 personil dipimpin Danru Titus yang beroperasi di Resto Dunia Baru, Tim Charly dengan kekuatan 24 personil yang dikomando Arifman bergerak ke Balaroa, Tim Golf dengan kekuatan 7 personil dengan Danru Zainal beroperasi di Petobo belum membuahkan hasil.
Juga dengan Tim Hotel berkekuatan 7 personil dengan Danru Alfritz dan
Tim India dengan kekuatan 9 personil dengan Danru Adi dititik operasi yang sama yaitu di Hotel Grand Mercure juga belum membuahkan hasil.
Saat ini seluruh tim sudah kembali ke Posko Basarnas di Kantor SAR Palu setelah mendapat briefing dan menyusun rencana operasi untuk esok hari.
Basarnas juga aktif melakukan koordinasi dengan stakeholder terkait, seperti BNPB, BPBD, Kementrian PU, dan lainnya. (ak)