Bamus Betawi Dukung Pemindahan Ibukota

| Kamis, 26 September 2019 | 00.59 WIB

Bagikan:
Bernasindonesia.com - Badan Musyawarah (Bamus) Betawi mendukung pemindahan ibu kota Indonesia dari DKI Jakarta ke Kalimantan Timur. Masyarakat Betawi tidak masalah pemindahan itu.

Sekjend Bamus Betawi Muhammad Ikhsan, berharap pemerintah pusat memberikan kompensasi jika pemindahan ibu kota terwujud. Menurut Ikhsan, banyak aset pemerintah pusat yang ditinggal di DKI Jakarta apabila ibu kota pindah.

"Bamus Betawi setuju ibu kota Pindah. Ada aset yang ditinggal. Kami sebagai Bamus Betawi berharap dapat kompensasi, ya mengelola aset. Kan ada infrastruktur. Mengelola dalam artian money oreinted atau sosial bisnis yang dapat kita kelola. Ini berharap, hanya memohon sama pemerintah pusat," ujar Ikhsan.

Hal tersebut disampaikan Ikhsan disela-sela acara diskusi publik bertajuk "Perpindahan Ibu Kota" di Resto Kampung Kite, Gang Sentiong, Salemba Jakarta Pusat, Rabu (25/9/2019)

Menurut Ikhsan, pemindahan ibu kota tidak berpengaruh terhadap pendapatan ekonomi masyarakat Betawi. Toh, kata Ikhsan menambahkan, pendapatan ekonomi masyarakat Betawi dari berbagai sektor.

"Karena orang Betawi kan bisnisnya sebagian kontrakan dan kos-kosan," katanya.

Hal yang sama juga disampaikan Sekretaris Majelis Adat Betawi, KH. Lutfi Hakim. Menurut dia, apakah sudah ada konsep yang sudah ditawarkan pemerintah pusat kepada masyarakat Betawi. Sebagai eks ibu kota negara, kata Lutfi, Betawi berharap diberikan kompensasi karena warga Betawi sudah memberikan kontribusi terhadap pembangunan DKI Jakarta sebagai ibu kota.

"Tidak ada masalah kalau pun pindah. Yang penting bagi kita pengobanan orang betawi bisa terbayarkan kalau ibu kota pindah. Kalau Jakarta maju semestinya orang Jakarta menikmati, tapi malah sebaliknya orang Betawi terpinggirka," tukas Lutfi.

Sementara itu, Anggota DPRD DKI Jakarta, KH Khotibi Achyar, menyampaikan tidak mudah memindahkan ibu kota dari DKI Jakarta. Sebab, ada peraturan perundang-undangan yang harus ditaati ketika hendak memindahkan ibu kota.

"Saya Betawi asli. Tentang kekhususan DKI Jakarta dicabut kalau ibu kota pindah. enggak gampang pindah, itu ada aturan mainnya ya mpok-mpok. DKI Jakarta sebaga ibu kota, ada orang Betawi ada di dalamnya," tandas dia.

Namun demikian, Khotibi, mengatakan tidak masalah kalaupun ibu kota dipindahkan. Dia dan warga Betawi akan mendukung. Betawi akan tetap ada dan berkembang kalaupun DKI Jakarta tidak menjadi ibu kota lagi.

"Betawi sebagai tuan rumah mantan Ibu Kota harus dipersiapkan. Kita buktikan Betawi tetap ada," katanya.

Diketahui sebelumnya, Presiden Jokowi sudah menyampaikan perpindahan ibu kota. Ibu kota menurut Jokowi dipindahkan dari Jakarta ke Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian di Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur. Pemindayan ibu kota ini memakan biaya anggaran dana Rp 466 triliun. (BSI)

Bagikan:
KOMENTAR
TERKINI