Wakil Ketua DPRD Intan Jaya: Kontak Tembak TNI-OPM Mengancam Keselamatan Warga

| Jumat, 20 Desember 2019 | 11.45 WIB

Bagikan:
Bernasindonesia.com - Wakil Ketua DPRD Kabupaten Intan Jaya, Marten Tipagau, mengatakan peristiwa baku tembak antara TNI-Polri dan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat dan Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) di Kabupaten Intan Jaya menyebabkan masyarakat meninggalkan tempat tinggalnya. Mareka berhamburan lari ke gunung-gunung karena ketakutan.

"Sudah tiga hari ini masyarakat mengungsi. Sekitar hampir 500 dampai 600 kepala keluarga yang mengungsi ke gunung-gunung dan menyebar kemana-kemana," ujar Marten saat dihubungi wartawan, Jumat (20/12/2019).

Menurut Marten, kontak senjata antara TNI-Polri dan TPNPB-OPM di Kabupaten Intan Jaya tidak semestinya terjadi karena hal itu menggangu ketenangan dan aktivitas masyarakat setempat.

"Silakan ambil lokasi kalau mau perang supaya danmpaknya tidak kena masyarakat. Ini menghambat masa depan pendidikan anak-anak, menghambat ekonomi, dan mengancam keselamatan nyawa masyarakat," kata Marten.

Selain itu, Marten menambahkan dirinya menyayangkan jumlah aparat keamanan TNI-Polri yang diturunkan ke lokasi cenderung berlebihan.

"Tidak boleh turunkan pasukan terlalu banyak dengan alat perangnya," tambah Marten.

Marten juga meminta agar TNI-Polri serius memburu dan menangkap anggota TPNPB-OPM. Dia tak ingin daerahnya, Intan Jaya, terus dijadikan tempat baku tembak karena hal itu membuat masyarakat mengalami trauma dan aktivitasnya terganggu.

"Sebelum terjadi korban masyarakat lebih banyak, harus tangkapi secara serius sehingga masyarakat tidak menjadi korban," tukas dia.

Diketahui, dua prajurit TNI dikabarkan gugur saat kontak tembak dengan TPNPB-OPM di Kabupaten Intan Jaya, Papua. Kedua prajurit TNI itu yakni, Lettu Inf Reski Sidabutar dan Serda R Rizky. (BSI)


Bagikan:
KOMENTAR
TERKINI