Capaian SDGs Hampir Mendekati Target, Menteri PPN Siap Redesain Sistem Transformasi Ekonomi

| Rabu, 30 Desember 2020 | 11.33 WIB

Bagikan:

Bernasindonesia.com - Menjelang akhir tahun 2020, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menggelar Konferensi Pers terkait pelaksanaan Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2021, kemudian pencapaian program SDGs, program transformasi Ekonomi Indonesia, dan juga kelanjutan dari Pembangunan Ibu Kota Negara. Konferensi pers ini dilakukan secara offline dan virtual pada hari Senin, 28 Desember 2020 di Bali.


Tahun 2021 Pemerintah telah membagi fokus pengembangan untuk 6 program yakni program pemulihan industri, pariwisata, dan investasi; Penguatan Sistem Ketahanan Pangan; Reformasi Sistem Kesehatan Nasional; Reformasi Sistem Perlindungan Sosial; Reformasi Sistem Ketahanan Bencana; dan Penguatan SDM melalui Pendidikan dan Pelatihan Vokasi.


Mengenai pencapian SDGs 2020, tahun ini dampak pandemi dirasakan oleh semua lapisan masyarakat, begitupula dengan pencapaian program Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs). Menteri Suharso menyampaikan bahwa pencapaian SDGs di tahun ini sudah hampir separuhnya mencapai target.


“Pencapaian pelaksanaan SDGs tergambar dari 280 indikator, sekitar 52 persen telah mencapai target yang ditetapkan dalam Rencana Aksi Nasional (RAN) 2017-2019, 18 persen menunjukkan tren akan membaik, dan 30 persen yang memerlukan perhatian khusus,” ujar Menteri.


Kedepannya, Kementerian PPN Bappenas akan meningkatkan sinergi antar pelaku dan sumber pembiayaan (antara lain Blended Finance) dan mempercepat Penyelesaian Rencana Aksi Nasional (RAN) 2021-2024.


Pembangunan Nasional perlu memberikan perhatian khusus pada beberapa program seperti penurunan tingkat kemiskinan yang semakin melambat; prevalensi stunting, wasting, dan defisiensi zat-zat gizi mikro yang masih relatif tinggi pada anak balita; perlunya peningkatan kualitas pembelajaran dan pengajaran,  pemanfaatan energi yang lebih efisien, penurunan kesenjangan, pengelolaan konservasi perairan yang belum efektif, serta ketersediaan data yang berkualitas dalam mendukung perencanaan dan pengambilan kebijakan yang tepat. 


Dalam kesempatan ini pula, Menteri Suharso menyampikan bahwa Bappenas akan terlibat dalam redesain Transformasi Ekonomi di Indonesia Pasca Covid-19. Pandemi Covid-19 telah mengganggu pencapaian Visi Indonesia 2045 untuk itu diperlukan desain baru sebagai langkah pemulihan ekonomi dan membawa Indonesia untuk keluar dari status Middle Income Trap.


Transformasi ekonomi sejatinya dilakukan untuk mengubah struktur perekonomian dari lower productivity to higher productivity sectors, meningkatkan produktivitas di masing-masing sector, dan juga meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Sedangkan urgensi redesain transformasi ekonomi adalah untuk mengangkat Trajectory Ekonomi Indonesia.


“PR Besar Indonesia tidak saja Pemulihan Ekonomi Nasional, namun juga Transformasi Ekonomi dalam jangka menengah dan panjang yang harus dilakukan dari sekarang,” ungkap Menteri.


Bappenas telah menyiapkan 6 strategi besar Transformasi Ekonomi Indonesia yang bertema Build Forward Better, strategi pertama yakni SDM Berdaya Saing; Kedua, Produktivitas Sektor Ekonomi; Ketiga, Ekonomi Hijau; Keempat, Transformasi Digital; Kelima, Integrasi Ekonomi Domestik; dan Keenam Pemindahan Ibukota Negara Baru. (HR)

Bagikan:
KOMENTAR
TERKINI