Suharso Sebut Pemerintah Optimis Ekonomi Tumbuh 5,5 Persen 2021

| Jumat, 22 Januari 2021 | 09.44 WIB

Bagikan:

Bernasindonesia.com - Dampak dari mewabahnya Covid-19 hampir dirasakan secara global khususnya dalam bidang ekonomi. Bukan hanya Indonesia, sebagian besar negara maju saat ini tengah berusaha untuk memulihkan perekonomian masing-masing. Kemunculan vaksin covid-19 seakan menjadi optimisme baru untuk mempercepat kebangkitan ekonomi.


Dalam pidatonya, Menteri Suharso menyampaikan kepada semua pihak agar terus bekerjasama dan tetap optimis menghadapi pandemi ini, karena indikator pemulihan ekonomi Indonesia sudah mulai terlihat. Diantaranya adalah kinerja ekspor Indonesia yang terus meningkat selama 3 bulan terakhir dan stabilitas makro ekonomi tetap terjaga, sehingga keyakinan investor terus meningkat.


Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional mengatakan proses pemulihan ekonomi Indonesia akan didukung oleh pemulihan ekonomi global yang relatif cepat.


“Indonesia menargetkan pertumbuhan ekonomi di Tahun 2021 sebesar 4,5-5,5%. Untuk mewujudkannya tentu memerlukan strategi khusus, salah satunya adalah keberlanjutan stimulus fiskal untuk penanganan covid-19” ujar Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional dalam pidatonya yang berjudul Strategi Mempercepat Pemulihan Ekonomi Dan Reformasi Sosial.


Dalam 11th Kompas100 CEO Forum yang diselenggarakan pada hari Kamis, 21 Januari 2021, Menteri Suharso menyampaikan strategi pemulihan ekonomi di Indonesia pada tahun 2021, pertama-tama  adalah dengan melakukan penanganan covid-19 yang lebih baik (vaksinasi, testing dan disiplin dalam 5M) serta pelaksanaan reformasi sistem kesehatan, selanjutnya yaitu implementasi reformasi struktural, utamanya untuk menarik investasi, melalui UU cipta kerja dan pembentukan Sovereign Wealth Fund (SWF).  


Strategi selanjutnya yaitu dengan pemulihan investasi, industri dan pariwisata secara bertahap, terutama dalam mengembalikan jam kerja dan tingkat utilitasi produksi, terakhir yaitu kerjasama antar Pemerintah, BI dan OJK dalam menjaga stabilitas makro.


Dalam acara yang juga dihadiri oleh Menteri Kesehatan, Menteri Keuangan, Wakil Menteri BUMN RI, Kepala BKPM RI dan Dirut Telkom Indonesia, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional juga menambahkan pembenahan sistem kesehatan akan memberikan dampak positif terhadap perekonomian jangka pendek dan jangka panjang, yaitu untuk menciptakan lapangan kerja dan produktivitas.


Bagikan:
KOMENTAR
TERKINI