Bernasindonesia.com - Sekjen PPP Arwani Thomafi mengatakan pemuda saat ini sedang dihadapkan kepada era society 5.0 dengan tantangan tergerusnya nilai-nilai karakter kemanusiaan.
“Tidak sedikit pemuda yang tidak bisa bertahan dengan tantangan tersebut, sehingga banyak pemuda berada dalam ketidakpastian, akhirnya kalah bersaing, menganggur bahkan tidak sedikit yang melakukan tindakan kejahatan. Ini tantangan besar untuk pemuda Indonesia saat ini,” beber Arwani, dilansir dari laman resmi PPP, Kamis (28/10/2021).
Menghadapi tantangan itu ia mengungkapkan 5 resep agar pemuda bisa survive di era society 5.0 ini. Pertama, pemuda harus mampu memperbaiki hubungan dengan tuhannya.
“Kita sebagai umat Islam tentu yang paling utama adalah mengevaluasi hubungan dengan Allah, kemudian memperbaiki dan meningkatkannya,” jelasnya.
Kedua memperkuat relasi sesama manusia baik di lingkungan rumah, tempat kerja dan organisasi. Jaringan yang kuat akan meningkatkan peluang serta ketahanan menghadapi persoalan hidup.
“Memperbanyak teman dan meningkatkan kualitas pertemanan akan mempermudah mengahadapi masalah,” katanya.
Selanjutnya, ketiga, pemuda saat ini harus memiliki skill dan inovasi. Kemudian keterampilan serta inovasi itu harus terus diasah.
“Saya selalu mendorong pemuda itu harus memiliki minimal satu keterampilan khusus. Karena itu akan memudahkan untuk masuk ke dunia kerja, demikian dengan keterampilan kita tidak sulit untuk berwirausaha,” jelasnya.
Keempat, pemuda harus terus mengasah membaca peluang, karena menurutnya peluang adalah tantangan tersendiri di era penuh persaingan ini.
“Di masa pasar bebas seperti ini, membaca peluang menjadi hal yang harus dikuasai,” tutur Pimpinan Komisi V DPR RI ini.
Terakhir, kelima, pemuda harus menguasai teknologi dengan perkembangannya yang pesat. Dikatakannya pemuda harus melek akan teknologi, melek digital serta informasi jika ingin bertahan di era revolusi industri 4.0 seperti saat ini.
“Di hari peringatan Sumpah Pemdua ini, dengan menjalankan 5 hal itu, Insya Allah pemuda bisa bertahan di era penuh disrupsi ini,” pungkasnya.
