Inilah Profile Calon Pemimpin Ibu Kota Negara Baru Nusantara

| Jumat, 21 Januari 2022 | 05.22 WIB

Bagikan:

Bernasindonesia.com - Ada empat calon pemimpin ibu kota negara baru 'Nusantara' yang dimumukan Presiden Jokowi, Senin (20/3/2020).


“Kandidat memang banyak. Satu, Pak Bambang Brodjonegoro, dua Pak Ahok, tiga Pak Tumiyana, empat Pak Azwar Anas," ungkap Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (2/3/2020).

Berikut profile empat mereka

1. Bambang Brodjonegoro

Dia lahir pada 3 Oktober 1966 dan menduduki Menteri Keuangan pada masa Presiden Jokowi. Kemudian dia diganti oleh Sri Mulyani Indrawati. 

Setelah melepas jabatan Menkeu, Bambang kemudian dipercaya menjabat sebagai Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) untuk tahun 2016-2019.

Kemudian Guru Besar UI itu juga ditunjuk Jokowi sebagai Menteri Riset dan Teknologi sekaligus Kepala Badan Riset Inovasi Nasional (BRN) dan dipercaya sebagai komisaris di enam perusahaan BUMN.

2. Basuki Tjahja Purnama alis Ahok. 

Ahok saat ini menjabat sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero). Dia juga pernah menempati plt Gubernur DKI Jakarta, menggantikan Jokowi, yang terpilih sebagai Presiden.

Sebelum menjadi Gubenur DKI, Ahok pernah duduk di Komisi II DPR RI dan sebagai Bupati Belitung Timur. Partai politik Ahok adalah PDI-Perjuangan, yang sebelumnya berada di Gerindra dan Golkar. 

3. Abdullah Azwar Anas

Azwar Anas pernah menjabat sebagai Bupati Banyuwangi selama dua periode dari tahun 2010 sampai 2020. Setelah tidak menjadi Bupati, Anas diberi amanah sebagai sebagai Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa (LKPP).

4. Tumiyana

Tumiyana menjadi nama terakhir yang disebut Jokowi sebagai calon kepala Badan Otorita Ibu Kota Negara Nusantara. Tumiyana sendiri merupakan mantan Direktur Utama PT Wijaya Karya (Persero) Tbk atau Wika.

Karier Tumiyana banyak dihabiskan di BUMN karya. Sebelum berlabuh ke Wika, ia merupakan Direktur Utama PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk atau PT PP.

Tumiyana juga pernah menjabat sebagai Direktur Keuangan sebelum kemudian menjadi Dirut PT PP selama dua periode dari 2008-2016 dan 2016-2018. Selain itu, Tumiyana tercatat juga sebagai Komisaris PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC).


Bagikan:
KOMENTAR
TERKINI