Ketua MPR Konsolidasi Anak Kolong Dukung Gerakan Ekonomi Kerakyatan

| Jumat, 11 Februari 2022 | 08.09 WIB

Bagikan:

Bernasindonesia.com - Ketua MPR RI yang juga Wakil Ketua Umum FKPPI (Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan TNI-Polri dan Putri-Putri TNI-Polri) sekaligus Kepala Badan Bela Negara FKPPI Bambang Soesatyo melakukan konsolidasi organisasi menyatukan anak kolong diseluruh Indonesia untuk ikut menjaga dan setia pada Sapta Marga sebagai doktrin prajurit TNI serta Tribrata dan Catur Prasetya sebagai doktrin anggota Polri dalam menghadapi berbagai tantangan yang mencoba memecah belah bangsa melalui gerakan anti toleransi yang mengadu domba suku, ras dan agama.


Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Pertahanan dan Keamanan KADIN Indonesia ini juga mendukung upaya para kader FKPPI Sulawesi Tenggara yang turut aktif terlibat sebagai penggerak ekonomi kerakyatatan di sektor ketahanan pangan seperti pertanian budidaya porang dan jagung, serta peternakan dan perikanan. Melalui Himpunan Pengusaha dan Wiraswasta (HIPWI) FKPPI, para anggota FKPPI menfasilitasi petani dari mulai proses pembibitan hingga pemasaran hasil panen.

"Tidak hanya memiliki kekayaan energi sumber daya alam berupa tambang, Sulawesi Tenggara juga memiliki potensi kekayaan pertanian yang besar. Jika dikelola dengan baik, bisa meningkatkan kesejahteraan rakyat. Melalui keberadaan HIPWI FKPPI, para petani porang dan jagung tidak perlu lagi khawatir hasil panennya terbengkalai. Karena HIPWI FKPPI akan membeli sekaligus memasarkannya. Sehingga semakin meningkatkan minat para petani untuk giat membudidayakan kedua jenis tanaman unggulan Sulawesi Tenggara tersebut," ujar Bamsoet usai bertemu pengurus dan kader FKPPI Sulawesi Tenggara, di Kendari, Rabu (9/2/22).

Turut hadir antara lain, Ketua FKPPI Sulawesi Tenggara sekaligus Bupati Muna Rusman Emba, Ketua HIPWI FKPPI Rusmin Abdul Gani, Sekretaris FKPPI Budi Suhardjo, serta Ketua FKPPI Kendari Syahrani.

Ketua DPR RI ke-20 sekaligus mantan Ketua Komisi III DPR RI Bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini menjelaskan, Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Provinsi Sulawesi Tenggara mencatat pada Agustus 2021, budidaya tanaman porang tersebar di lahan seluas 612,80 hektar. Tersebar di 12 wilayah kabupaten/kota, antara lain di Konawe Kepulauan, Konawe Selatan, hingga Kota Baubau.

"Presiden Joko Widodo sudah menekankan bahwa porang merupakan komoditas pertanian unggulan Indonesia yang mampu menopang perekonomian nasional karena nilai ekonominya yang tinggi dan pangsa pasarnya yang terbuka lebar. Antara lain ke Jepang, Tiongkok, Taiwan, Vietnam, dan Thailand. Kementerian Pertanian mencatat sepanjang 2019 ekspor porang tanah air sebesar 11.721 ton dengan nilai Rp 644 miliar. Sementara pada 2020 jumlahnya naik menjadi 20.476 ton dengan nilai Rp 924,3 miliar," jelas Bamsoet.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar sekaligus Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini menerangkan, kader FKPPI Sulawesi Tenggara juga harus menyiapkan diri membantu berbagai program pemerintah, khususnya yang terkait dengan Bela Negara. Salah satunya dengan ikut serta mengirimkan kadernya dalam mengikuti program Komponen Cadangan (Komcad) yang diselenggarakan Kementerian Pertahanan. Pada tahun 2021 lalu, sebanyak 3.103 personil Komcad telah resmi dilantik oleh Presiden Joko Widodo di Lapangan Hitam Pusat Pendidikan dan Latihan Pasukan Khusus (Pusdiklapassus) Kopassus Batujajar, Jawa Barat.

"Pada tahun 2022, Kementerian Pertahanan akan membuka kembali rekrutmen Komcad, dengan target mencapai 2.500 orang. Mereka akan mendapatkan pelatihan dan pendidikan khusus dari tenaga terlatih TNI. Sehingga dalam keadaan genting, jika diperlukan mereka siap membantu kekuatan TNI dalam membela kedaulatan bangsa dan negara. Kader FKPPI harus menjadi bagian penting yang terlibat di dalam Komcad," pungkas Bamsoet. 
Bagikan:
KOMENTAR
TERKINI