Bernasindonesia.com - Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman disebut-sebut sebagai jenderal Sudirman masa kini karena dia memegang teguh nilai-nilai luhur Indonesia dan jati diri prajurit TNI. Jenderal bintang empat ini juga dianggap paham perkembangan situasi dan zaman kekinian, yang disebut Metavers, Cyber War, Generasi Z, Revolusi Industri 5.0.
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ahmad Fahrur Rozi atau akrab disapa Gus Fahrur mengatakan Jenderal Dudung akan menjadi kebanggaan bagi santri dan pesantren jika diberi amanah menjadi Panglima TNI.
“Kita bersyukur, dia orang baik, orang pesantren. Secara pribadi kita sebagai orang pesantren kita bangga dengan pak Dudung,” ujar Gus Fahrur saat dihubungi, Senin (267/6/2022).
Menurutnya, Jenderal Dudung kerap menampilkan wajah santri. Hal itu dapat dilihat dari aktifitas Jenderal Dudung yang kerap berkunjung ke pesantren menemui santri dan kiyai. Tampilan santri yang melekat pada diri Jenderal Dudung ini, menurut Gus Fahrut, tentunya menjadi kebanggaan kaum sarungan.
”Dia menampilkan wajah santri yang sukses. Kita sangat mengapresiasi sekali. Dia santri yang berkarir dengan baik di milter. Kita sangat mendukung, kita senang beliau orang pesantren,” katanya.
Bahkan, lanjut Gus Fahrur menjelaskan dirinya mendengar informasi bahwa Jenderal Dudung penganut tarekat. Sebagai penganut terekat, Dudung tak ingin menjauhi agama Islam dan khusuk mengerjakan ibadah serta memiliki kepedulian terhadap sesama. Tidak hanya kepada prajurit TNI, Jenderal Dudung juga kerap menemui dan menyalurkan bantuan kepada masyarakat.
“Kalau ikut tarekat itu kelasnya kelas khusuk. Kalau di pesantren kan tidak semua orang ikut terekat. Itu kan tingkatan di atasnya awamlah. Artinya dia sudah memasuki ritual tarekat itu orang-orang yang taat, orang-orang yang khusuk. Secara pribadi saya senang sekali. Dia ramah, dia datang ke pesaantren-pesantren. Dia menyantuni orang-orang muallaf juga di luar pulau,” jelas Gus Fahrur.
Gus Fahrur lantas berharap Jenderal Dudung menjadi duta dari muslim moderat ketika kelak dipilih oleh Presiden menjadi orang nomor satu di lingkaran TNI. Jenderal Dudung diyakini mampu menjaga hubungan baik TNI-Santri untuk menjaga masa depan kedaulatan Indonesia.
“Kita sangat senang, kita mendukunng, dia Jendral yang baik, dia santri, kita baggalah. Semoga dia diberi kekuatan oleh Allah. Kita harus saling mendoakan. Kita senang kalau teman mendapatkan kebaikan. Ini sikap biasa orang muslim, harus merasa senang jika orang mendapatkan kesenangan. Kalau orang lain mendapatkan anugerah itu kita ikut senang,” harapnya.
“Kita iku mendoakan semoga dia menjadi panglima TNI yang menjaga keadulatan, yang aman, yang bisa membuat Indonesia semakin baik lagi. Dan hub dengan ulama ini terus dijaga.
“Santri dan tentara bersatu itu luar biasa itu. Tentara yang menjaga kedaulatan dan santri-santri yang menjaga aqidah. Ini harus saling mendukung. Kita yang menjaga aqidahnya, dia yang menjaga teritorialnya,” pungkas Gus Fahrur.