Bagja Ungkapkan Potensi Konflik Pemilu 2024

| Jumat, 12 Agustus 2022 | 10.23 WIB

Bagikan:

Bernasindonesia.com - Badan Pengawas Pemilihan Umum - Ketua Bawaslu Rahmat Bagja menilai Pemilu 2024 akan banyak dinamika utamanya banyak hal-hal tidak terduga seperti potensi pelanggaran. Maka dia melihat butuh kerja sama antar pemangku kepentingan untuk meminimalisir kemungkinan potensi konflik yang ada.


Bagja melihat ada hal urgensi yang perlu menjadi perhatian di Pemilu 2024 yaitu politik identitas suku,ras, agama , dan antargolongan(SARA), politik uang dan penyalahgunaan anggaran, pelanggaran netralitas ASN TNI/Polri dan kepala desa, data dan pemutakhiran data pemilih, kerumitan pemungutan dan penghitungan percepatan hasil terakhir hoax atau berita bohong.

"Maka kerja sama pemangku kepentingan dibutuhkan, agar ini menjadi perhatian kita bersama," kata Bagja dalam Round Table Discussion (RTD) di Gedung Lemhanas RI, Jakarta, Rabu (10/8/2022).

Selain itu Bagja mengingatkan walaupun Bawaslu dan KPU punya pengalaman Pemilu dengan lima kotak suara, namun tidak dengan Pilkada. Terlebih di tahun 2024 mendatang, akan ada 514 Pemilihan Bupati dan Walikota, lalu 33 Pemilihan Gubernur kecuali Yogyakarta yang tentunya akan membuat penyelenggara kewalahan.

"Ini kalau dibayangkan ya tidak terpikirkan, karena kita tahu kami penyelenggara akan agak repot, maka kami perlu dukungan," tuturnya.

Walau begitu, Bagja menyampaikan Bawaslu tidak akan bekerja dengan tangan kosong sehingga strategi telah disiapkan. Seperti, jelas Bagja, pencegahan potensi pelanggaran dengan pengawasan secara langsung. Ini dapat dipecahkan dengan identifikasi dan pemetaan kerawanan dan pelanggaran pemilu
koordinasi, supervisi, membimbing, memantau dan evaluasi penyelenggaraan pemilu.

"Lalu bisa juga dengan koordinasi melibatkan instansi Pemerintah untuk
meningkatkan partisipasi masyarakat dan hubungan antar lembaga," kata dia.

Setelah itu, dirinya menyatakan Bawaslu pun bersiap melakukan penindakan terhadap dugaan pelanggaran pemilu dan penyelesaian sengketa. Bawaslu pun, dikatakan Bagja, dapat memberikan saran rekomendasi perbaikan.

"Saya harap nanti kampanye di 2024 penuh senyum dan damai, semoga para calon dan partai politik mengerti menjaga bhineka tunggal Ika dan kesatuan negeri kita," terangnya.
Bagikan:
KOMENTAR
TERKINI