KSAD Dudung Disebut Jenderal Akademis Yang Layak Diteladani dalam Mengejar Ilmu Pengetahuan

| Selasa, 13 Desember 2022 | 00.18 WIB

Bagikan:

Bernasindonesia.com - Analis komunikasi politik dan militer dari Universitas Nasional (Unas) Selamat Ginting menilai Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman sosok pemimpin yang layak dicontoh dalam bidang pendidikan. Betapa tidak, disela-sela kesibukannya menjalankan tugas negara, mampu mengatur waktu untuk meraih doktor manajemen strategis Program Studi Ilmu Ekonomi Universitas Trisakti.


“Saya apresiasi apa yang dicapai Jenderal Dudung karena dia memberikan contoh yang baik. Ketika sudah menjadi perwira tinggi dia tetap mau duduk di bangku kuliah, apalagi dilakukan pada masa pandemi. Semangatnya itu harus ditiru karena dia mampu mengatur waktu di tengah-tengah pandemi. Dia bisa menyelesaikan kuliah tepat waktu. Ini contoh yang baik, perwira muda jangan mau kalah dengan perwira tinggi yang punya banyak tugas,” ujar Ginting kepada wartawan di Jakarta, Senin, 12 Desember 2022.

Menurut Ginting, latar belakang pendidikan sangat penting. Dudung juga ingin menunjukkan TNI tidak hanya bisa tampil sebagai praktisi pertahanan. Tapi juga menjadi akademisi, intelektual dan berpikir saintifik di forum-forum ilmiah di kampus-kampus.

“Itu juga menggambarkan perwira-perwira TNI juga tidak kalah dengan sipil. Apalagi kalau sudah pensiun dan menduduki jabatan di luar struktur militer. Publik tidak meragukan lagi karena purnawirawan sudah punya backroud pendidikan tinggi dan sanggup bersaing.. Bahkan bisa memanage masalah-masalah strategis nasional,” katanya.

Menurut Ginting, semangat Dudung menuntut ilmu layak dijadikan teladan dan inspirasi bagi perwira muda TNI. Pendidikan tingkat doktoral  bermanfaat untuk masa depan Indonesia yang lebih baik.

“Sekaligus menampilkan sosok perwira intelektual,  dan cara berpikirnya ilmiah” katanya.

Lebih lanjut, Ginting menambahkan memang bukan Jenderal Dudung sebagai peraih gelar doktor pertama ketika menjabat sebagai KSAD. Sebelumnya ada Jenderal Andika Perkasa, yang kini menjabat sebagai Panglima TNI.

"Kalau Jenderal Andika  doktor  kebijakan publik. Dudung doktor manajemen strategis. Sebelumnya juga ada Jenderal Moeldoko tapi dia jadi doktor ilmu administrasi setelah di posisi Panglima TNI,” tambahnya.

Ginting berharap ilmu doktor yang diraih pimpinan TNI semakin memperkuat hubungan sinergisitas TNI dengan rakyat. Dengan begitu, katanya, manunggal TNI dengan rakyat menjadi sebuah pola integrasi dan menjadi ciri khas Indonesia dalam sistem pembinaan teritorial.

“Kalau pembinaan teritorial ujung tombaknya adalah Angkatan Darat, karena ada Babinsa. Makanya Jenderal Dudung selalu ingin dekat dengan para babinsa ujung tombak teritorial. Ibaratnya jarum jatuh pun Babinsa harus tahu,” pungkasnya.


Bagikan:
KOMENTAR
TERKINI