Bernasindonesia.com - Kebijakan Pemerintah melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Pertamina yang berencana akan memindahkan Terminal atau Depo Bahan Bakar Minyak (BBM) Plumpang, Jakarta Utara pasca bencana kebakaran adalah keputusan yang tepat. Pemindahan depo menjadi pilihan yang paling konkret mengingat lokasi Depo Plumpang memang berada di wilayah yang dekat kawasan penduduk sehingga akan selalu ada isu soal keamanan.
“Rencana memindahkan Depo Plumpang adalah kebijakan yang sangat tepat. Ini solusi konkret dari situasi yang terjadi saat ini. Saya pribadi mengapresiasi respon cepat dari Pemerintah dalam hal Kementerian BUMN dan Pertamina yaitu mengambil opsi memindahkan Depo Plumpang. Saya juga mengucapkan terima kasih atas kebesaran hati Pemerintah yang lebih memilih memindahkan depo daripada merelokasi warga. Dengan adanya keputusan ini, sekarang kita semua bisa lebih fokus kepada pemenuhan hak-hak warga yang menjadi korban,” ujar Anggota DPD RI Dapil DKI Jakarta Fahira Idris dalam keterangan tertulisnya (7/3).
Fahira Idris mengungkapkan, sebagai salah satu yang masuk dalam kategori obyek vital nasional, Depo BBM Plumpang memang harus sedapat mungkin jauh dari permukiman penduduk untuk menghindari berbagai potensi keamanan. Rencana pemindahan depo yang kabarnya ke lahan milik PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) adalah upaya untuk memastikan obyek vital nasional yang menyangkut hajat hidup orang banyak dan salah satu sumber pendapatan negara ini terlindungi dengan pasti dari berbagai ancaman dan gangguan.
“Saya juga berharap, pemindahan Terminal BBM Plumpang ke wilayah yang steril atau jauh dari permukiman ini menjadi percontohan yang baik bagi obyek vital nasional atau terminal BBM yang ada di tempat-tempat lain di Indonesia. Keamanan obyek vital adalah yang paling utama karena jika ada gangguan maka pemenuhan hajat hidup orang banyak juga akan terganggu,” pungkas Senator Jakarta ini.
Sebagai informasi, pasca insiden kebakaran yang menimpa Depo Pertamina Plumpang, pemerintah berencana akan memindahkan Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) tersebut ke lahan milik PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo). Pembangunan depo BBM baru ini ditargetkan akan dimulai pada akhir 2024.