Bernasindonesia.com - Anggota MPR RI dari Partai NasDem, Asep Wahyuwijaya menegaskan bahwa kehidupan demokrasi harus diisi dengan partisipasi yang nyata dari setiap warga. Ia menyampaikan bahwa substansi demokrasi itu untuk menciptakan suasana kehidupan warga yang saling menghormati, saling memberi dan menerima, serta saling bekerjasama demi kepentingan bersama.
Asep Wahyuwijaya menekankan bahwa perjalanan demokrasi di Indonesia telah mengalami pasang surut dan terus berkembang seiring dengan dinamika ketatanegaraan yang terjadi. Meskipun demikian, sila ke-4 yang berbunyi: Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, tetap merupakan ruh dari demokrasi di Indonesia.
“Jadi, demokrasi sejati tidak hanya berbicara tentang bagaimana tata kelola pemerintahan harus berjalan dan dilaksanakan, tetapi juga berbicara tentang bagaimana rakyat harus mendapat ruang dan panggung dalam setiap proses musyawarah dalam pengambilan keputusan,” tegas salah seorang Ketua DPP Partai NasDem ini.
Politisi kelahiran Cibungbulang, Bogor yang akrab disapa Kang AW ini berharap demokrasi di Indonesia terus bertumbuh menjadi sistem beradab, adil, inklusif dan beretika. Rakyat mestinya tidak boleh hanya menjadi objek kebijakan, tetapi benar-benar menjadi subjek yang memiliki ruang dan peran dalam pengambilan keputusan publik.
“Jadi, spirit demokrasi itulah yang harus diterapkan dalam kehidupan berbangsa”, ujarnya. Demokrasi jangan ditafsirkan hanya membuka ruang partisipasi warga pada saat menjelang pemilu saja, tetapi secara faktual harus terus dirawat dengan cara melibatkan rakyat dalam setiap momentum pengambilan kebijakan, seperti pada saat rapat RT, dusun, desa atau pada saat anggota dewan melakukan reses,” jelas alumni Unpad Bandung ini.
Sejumlah guru menyampaikan apresiasi terhadap sikap terbuka yang dilakukan Kang AW yang tidak hanya memberikan ceramah tetapi mendengarkan masukan langsung dari warga. Salah seorang guru yang hadir dalam acara tersebut berkata bahwa pendekatan seperti ini membuat nilai Pancasila “hidup” kembali dengan realita masyarakat. Selain itu, terinspirasi oleh pemikirannya, Firmansyah, salah satu tokoh masyarakat menyatakan siap mengambil peran lebih aktif, termasuk ikut dalam musyawarah desa.
Kehadiran Anggota MPR RI ini tidak hanya sekedar menjadi forum penyuluhan tetapi menjadi instrumen strategis yang memberikan kesadaran kepada seluruh warga untuk semakin memahami pentingnya kedudukan mereka dalam setiap ajang pengambilan keputusan publik.
Model sosialisasi seperti ini menegaskan bahwa demokrasi Pancasila baru akan tumbuh sehat ketika memiliki struktur dialog terbuka, serta menumbuhkan semangat untuk lebih berperan dalam ruang demokrasi. Anggota MPR RI yang kini duduk di Komisi VI DPR RI ini berharap, nilai-nilai demokrasi yang terkandung dalam Pancasila dapat terus diinternalisasi dan diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari.
“Saya memandang penting dan strategis sosialisasi empat pilar kebangsaan ini untuk terus dilakukan, ujar Asep. Melalui acara seperti ini warga pun menjadi semakin mengerti dengan tema-tema yang sebelumnya dianggap klise tapi ternyata secara riil dapat dihidupkan dalam keseharian mereka,” pungkasnya.

