PB HMI Dorong Gerakan Kolaborasi Pemerintah dan Mahasiswa untuk Redam Gejolak Masyarakat

| Senin, 01 September 2025 | 09.43 WIB

Bagikan:

Bernasindonesia.com - Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI), Muhammad Jusrianto, menekankan pentingnya gerakan kolaborasi antara pemerintah, aparat keamanan, dan elemen masyarakat luas untuk meredam situasi aksi yang semakin memanas dalam beberapa hari terakhir.


Pria yang akrab disapa Jusrianto tersebut, menyebut bahwa langkah Presiden Prabowo Subianto yang memanggil 16 organisasi pemuda merupakan awal yang baik, namun harus diperluas. 

“Yang harus dilakukan hari ini adalah collaborative movement yaitu gerakan kolaborasi antara berbagai macam elemen yaitu pemerintah, pihak kepolisian, TNI, dan juga organisasi-organisasi mahasiswa, bukan hanya organisasi sipil yang 16 tadi,” ujarnya, Minggu (31/8/2025).

Menurutnya, banyak organisasi mahasiswa dari kelompok Cipayung Plus—seperti HMI, PMII, GMNI, GMKI, PMKRI, KAMMI, hingga IMM—memiliki basis massa yang kuat di lapangan. Oleh karena itu, keterlibatan mereka dalam dialog sangat penting agar aksi massa bisa dikelola dengan pendekatan yang lebih humanis.

Jusrianto menegaskan bahwa pendekatan represif aparat hanya akan memperburuk keadaan. Sebaliknya, kolaborasi lintas elemen bangsa dapat menciptakan ruang komunikasi yang lebih sehat untuk menjawab keresahan publik. 

“Kami menekankan perlunya dialog-dialog yang humanis. Dengan kolaborasi, stabilitas dan keamanan dapat dijaga, sekaligus tetap membuka ruang aspirasi rakyat,” katanya.

PB HMI menilai kolaborasi ini krusial bukan hanya untuk meredakan aksi yang sedang berlangsung, tetapi juga untuk membangun stabilitas politik dan ekonomi ke depan.



Bagikan:
KOMENTAR
TERKINI