Bernasindonesia.com - Saat membuka Pelatihan Asesor Talent DNA hasil kerja sama antara BKN dengan Universitas Ary Ginanjar (UAG), Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN), Prof. Zudan menyebutkan pelatihan ini merupakan tindak lanjut dari penandatanganan nota kesepahaman antara BKN dan UAG pada Agustus 2025 lalu. Kerja sama ini dilakukan mengingat pentingnya akselerasi pembangunan SDM aparatur melalui pendekatan ilmiah dan terukur.
“Kita tidak bisa lagi mengandalkan intuisi semata dalam menempatkan ASN. Dengan Talent DNA, kita dapat memetakan potensi individu secara objektif sehingga penempatan jabatan lebih tepat sasaran, efisien, dan berbasis data. Ini adalah bagian dari transformasi BKN menuju human capital institution yang berorientasi pada kinerja,” ujar Zudan di Aula Kantor Pusat BKN Jakarta, Selasa (14/10/2025).
Prof. Zudan menekankan bahwa transformasi birokrasi bukan hanya penyederhanaan struktur, tetapi juga penumbuhan budaya kerja berbasis talenta dan nilai pelayanan publik. “Pelatihan ini menjadi tonggak penting untuk memastikan BKN dan instansi pemerintah lainnya mampu mengelola ASN sebagai aset strategis bangsa, bukan sekadar sumber daya manusia,” tambahnya.
Pelatihan yang berlangsung mulai 14 s.d16 Oktober 2025 ini bertujuan untuk membekali asesor dan pejabat BKN dalam memahami pendekatan Talent DNA sebagai sistem yang memadukan psikometrik, neuroscience, dan kecerdasan buatan (AI) untuk mengidentifikasi 45 tipe kepribadian talenta ASN. Dengan pelatihan ini, peserta diharapkan mampu melakukan asesmen yang lebih akurat terhadap potensi dan profil talenta ASN di seluruh Indonesia. Ini menjadi langkah konkret BKN dalam memperkuat implementasi manajemen talenta ASN melalui pemetaan karakter, kompetensi, dan potensi aparatur berbasis teknologi digital.
Di samping itu, Founder UAG sekaligus CEO ESQ Group, Ary Ginanjar Agustian, mengapresiasi langkah inovatif BKN dalam pengembangan SDM aparatur. “BKN telah mengambil langkah besar. Dengan Talent DNA, kita tidak hanya bicara soal kompetensi, tetapi juga karakter dan nilai kemanusiaan di balik setiap ASN. Teknologi ini membantu kita menemukan the right person on the right position dengan mempertimbangkan integritas dan keunggulan spiritual,” ujar Ary.
Ia menjelaskan bahwa instrumen Talent DNA dirancang untuk memberikan pemahaman mendalam tentang potensi diri melalui pemetaan 45 tipe talenta yang mencakup aspek kecerdasan emosional, logika berpikir, gaya kepemimpinan, dan kemampuan adaptif terhadap perubahan. “Harapannya, ASN Indonesia menjadi smart civil servant yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga tangguh secara moral dan emosional,” ungkapnya.
Melalui sinergi dengan UAG, BKN berkomitmen memperkuat implementasi PermenPANRB Nomor 3 Tahun 2020 tentang Manajemen Talenta ASN, yang menekankan pentingnya identifikasi, pengembangan, dan penempatan pegawai secara sistematis. Pelatihan Talent DNA ini menjadi model awal penerapan manajemen talenta berbasis teknologi yang akan diperluas ke Kementerian/Lembaga dan pemerintah daerah guna memperkuat fondasi manajemen talenta nasional sebagai bagian dari reformasi birokrasi dan perwujudan visi ASN unggul dan adaptif.