Saran untuk KPU Terkait Debat Capres Berikutnya

| Sabtu, 19 Januari 2019 | 12.56 WIB

Bagikan:
BernasIndonesia.com - Debat perdana pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden sudah selesai digelar. Debat capres-cawapres yang digelar di Hotel Bidakara, Jakarta, itu dinilai sejumlah kalangan, cukup menoton.

Direktur eksekutif Jenggala Center, Syamsuddin Radjab menyarankan agar Komisi Pemilihan Umum (KPU) tidak perlu lagi memberikan kisi-kisi kepada paslon capres-cawapres, Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandi, dalam debat selanjutnya.

"Saran untuk debat Pilpres berikutnya KPU tidak perlu ada lagi kisi-kisi. Tema debat sesuai visi-misi calon agar tidak kaku dan disampaikan lugas saja," ujar Syamsudddin, Jumat (18/1/2019.

Syamsuddin juga mengkritik moderator. Menurut dia, moderator jangan terlalu mendominasi waktu debat. Misalnya, soal teknis seperti pengambilan nomor undian soal debat.

"Moderator berfungsi mendinamisir debat bukan hansip pos ronda bergantung pentungan atau bel," katanya.

Lebih lanjut, mantan Ketua PBHI ini mengaku tidak melihat penjelasan masing-masing capres-cawapres perihal pemetaan masalah, solusi, hambatan dan target penyelesaian masalah yang ditawarkan kedua capres pada debat perdana.

"Tema debat lebih spesifik pada core issuunggulan, peta masalah, hambatan, formulasi, solusi, dan target capaian realistis 5 tahun," tandas dia.

Menurutnya, selanjutnya harus ada jual beli gagasan dari masing-masing paslon capres-cawapres dengan durasi waktu yang cukup agar publik dapat memosisikan calon secara tepat pada isu tertentu.

"Panelis debat difungsikan sebagai sparing patrner calon untuk menggali visi-misi dan program bukan tukang buat kisi-kisi untuk gizi," kata Syamsuddin yang juga dosen UIN Alauddin, Makasar ini.

Untuk diketahui, debat capres-cawapres masih akan digelar 4 kali lagi dengan tema yang berbeda-beda. Tema debat telah ditentukan. (Sy)
Bagikan:
KOMENTAR
TERKINI