Dikatakannya, Prabowo akan bicara dengan data, rasional dan terukur.
“Pak Prabowo sudah hapal luar kepala apa data-datanya. Beliau kan sudah menulis buku tentang Paradoks Indonesia, tentang Indonesia menang, jadi kalau soal itu (penguasaan materi), mungkin sudah ya,” kata Fadli di Sekretariat Nasional (Seknas) Prabowo-Sandi, Jalan HOS Cokroaminoto, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (12/2).
Terkait kemungkinan kubu Jokowi-Ma’ruf akan kembali tampil menyerang pada debat kedua, Fadli menjelaskan, pihaknya masih akan melihat dinamika debat nantinya.
“Kita lihat aja flownya nanti, apa yangg mau diserang. Kalau menurut saya sih, semakin tinggi dia menyerang, ya semakin tinggi juga tempat jatuhnya,” ujarnya.
Dalam debat kedua, diprediksi kubu Jokowi akan mengemukakan isu infrastruktur sebagai andalan. Menanggapi hal itu, Fadli menegaskan, yang dibutuhkan masyarakat saat ini bukanlah infrastruktur, tetapi perbaikan ekonomi.
“Kalau kita lihat, masyarakat juga kan gak bisa makan infrastruktur. Makannya kan nasi dan sembako, serta kebutuhan yang semakin mahal, sementara daya beli turun,” tambahnya.
Menurutnya, Prabowo sudah terbiasa bicara soal kedaulatan pangan, soal infrastruktur dan soal lainnya yang akan dibahas dalam debat kedua nanti.
“Pak Prabowo dua kali menajdi ketua umum HKTI, sekarang saya meneruskan beliau. Jadi kepedulian Pak Prabowo terhadap petani dan sektor pertanian terbiasa komitmennya,” tutur Waketum Gerindra itu.
Dalam debat nanti, kubu Prabowo juga akan memgkritisi sejumlah janji Jokowi yang belum ditepati.
“Ya menurut saya perlu dong ada kritik ya, karena apa yang dijanji-janjikan oleh Pak Jokowi mengenai swasembada gagal total semua, infrastruktur juga banyak yang gagal tuh, banyak yang mangkrak, saya kira sebagian besar apa yang dijanjikan tidak tercapai,” tandasnya.
Untuk diketahui, debat kedua capres akan mengangkat isu energi, pangan, sumber daya alam, lingkungan hidup dan kehutanan, serta infrastruktur.
