Demo DPR, Pelajar Lempari Polisi dengan Batu

| Kamis, 26 September 2019 | 00.50 WIB

Bagikan:
Bernasindonesia.com - Video viral bentrok antara Polisi dengan pelajar STM yang beredar di media sosial banyak memperlihatkan langkah berani para pelajar ini melempari polisi dengan batu dan petasan.

Polisi yang masih sabar mencoba membujuk para pelajar itu untuk membubarkan diri dengan langkah terpadu. Namun sayangnya bujukan polisi tak diindahkan. Akhirnya langkah kedua, polisi menembakkan water Cannon dan gas air mata untuk membubarkan massa.

Namun dari pantauan di lapangan, Para pelajar itu malah memberikan perlawanan dengan melempari petugas dengan batu dan petasan. Beberapa dari mereka malah merusak properti dan kendaraan yang ada di beberapa titik di Jakarta, Rabu (25/9/2019).

Bahkan di beberapa titik seperti Gedung DPR, anak-anak sekolah kejuruan itu beringas merusak apa saja dan melakukan perlawanan ketika diamankan.

Salah satunya, mereka juga menghujani aparat kepolisian dengan lemparan batu di simpang perlintasan stasiun Palmerah.

Wakapolres Jakarta Pusat AKBP Susatyo Purnomo Condro dengan pengeras suara berulangkali mengingatkan agar massa demo pelajar untuk segera pergi meninggalkan lokasi dan tidak lagi memblokade jalan tol.

"Tolong adik-adik, kalau kalian mau bela rakyat jangan sakiti para rakyat yang mau lewat jalan ini. Mereka baru pulang kerja, kasihan," katanya lansir situs nasional.

"Mereka mau bertemu dengan keluarga mereka, jangan sakiti mereka dengan menutup jalan ini," katanya.

Ia juga mengingatkan agar massa tidak memprovokasi para petugas hingga akhirnya petugas terpaksa menembakkan gas air mata. "Tolong jangan provokasi kami, kami sudah menahan diri. Tolong hentikan, sudah," ucapnya.

"Teman-teman kami banyak yang jadi korban," tambahnya.

Kesabaran polisi benar-benar diuji dalam situasi yang seperti ini. Kenekatan pelajar itu melawan pada akhirnya menuai korban. Tercatat hingga sore, sedikitnya 39 anggota kepolisian menjadi korban.

Sementara dari kalangan pelajar, sebagaimana video yang beredar, tercatat ada dua pelajar yang bersimbah darah, terlihat di bagian leher. Namun video yang diunggah di Instagram dan beredar di WhatsApp belum diketahui korban bentrokan di daerah mana. Kemungkinan di sekitar Palmerah.

Dikabarkan bentrokan saat ini meluas, dari semula yang hanya pelajar, kini menjurus pada bentrok polisi dengan warga di daerah Slipi, Palmerah dan Pejompongan. Jumlah korban jiwa atau korban terluka belum terkonfirmasi hingga malam ini. (AK)
Bagikan:
KOMENTAR
TERKINI