Terkait Giat Sosial Di Masa PSBB, Cipayung Jakarta Sampaikan Usulan ke Pemerintah

| Senin, 08 Juni 2020 | 16.59 WIB

Bagikan:
Bernasindonesia.com - Kolompok Cipayung Jakarta memberikan masukan kepada pemerintah terkait kegiatan sosial selama masa transisi Pembatasan Sosial Masyarakat Berskala Besar (PSBB). Cipayung Jakarta juga meminta seluruh elemen masyarakat terus barpartisipasi melawan pandemi wabah virus corona atau Covid-19.

Kolompok Cipayung ini terdiri dari sejumlah organisasi mahasiswa dan kepemudaan. Mereka adalah Ketua Presidium PMKRI Jakarta Pusat Ritus Prawiro, Ketua PMII JakartaTimur Adam Perdana, Ketua Cabang GMKI Jakarta Ghorga Donny Manurung, Ketua GMNI Jakarta Barat Panji Utomo, Ketua Gerakan Pemuda Pembaharu Bangsa GPPB Abraham dan Ketua HMI Jakarta Pusat-Utara Badai Ahtadera.

"Mengajak seluruh elemen masyarakat, pemuda dan mahasiswa berperan aktif melawan corona serta menerapkan Protokol kesehatan pada setiap aktivitas di masa transisi serta bersama-sama pemerintah sebagai mitra kritis pemerintah," ujar Abraham, perwakilan dari Cipayung Jakarta, kepada wartawan, Senin (8/6/2020).

Menurut Abraham, pandemi Covid-19 ini tidak hanya berdampak pada perekonomian nasional tapi juga menghambat segala bentuk kegiatan kepemudaan di tanah air. Untuk itu, kata dia, Cipayung Jakarta mengajak seluruh elemen masyarakat Indonesia mematuhi regulasi PSBB selama masa PSBB ini masih berlangsung.

"Mendorong langkah-langkah pemerintah dari tingkat pusat sampai daerah dan juga aparat penegak hukum, yaitu kepolisian terkhusus di DKI Jakarta dalam hal ini Polda Metro Jaya dalam menjaga stabilitas dan keamanan selama perang menghadapi covid-19," katanya.

Tak sampai di situ, Cipayaung Jakarta, Abraham menambahkan jangan ada pihak-pihak yang memanfaatkan situasi PSBB untuk kepentingan pribadi, kolompok dan golongan di atas kepentingan negara. Cipayung Jakarta juga menegaskan tidak boleh ada intimidasi setiap individu dan kolompok yang menyampaikan pendapat yang mematuhi protokol kesehatan

"Meminta Pihak berwenang untuk segera membuat regulasi tentanggiat social dan penyampaian aspirasi demokrasi. Mengajak seluruh elemen bangsa baik itu pemuda dan mahasiswa untuk kembali kepada semangat gotong royong yang menjadi jati diri bangsa kita," tukas Abraham.

Menurut Abraham, pandemi covid-19 yang ditetapkan bencana nasional non-alam ini mengakibatkan krisis ekonomi dan kesehatan. Covid-19 ini juga menyebabkan perubahan pola hidup dan kegiatan masyarakat. Hal itu dapat dilihat dari interaksi manusia satu sama yang selain selama PSBB ini.

"Terjadi pembatasan sosial dalam masyarakat yang mengakibatkan bergantinya pola hiup dengan kebiasaan interaksi fisik menjadi pola interaksi digital. Hal inimenjadi menarik karena masyarakat dituntut untuk terbiasa dengan penggunaan tegnologi yang saat ini berkembang," papar Abraham.

Namun demikian, Abraham mengatakan pandemi Covid-19 ini pada sisi lain menjadi penghambat pelaksanaan kegiatan masyarakat dan organisasi kepemudaan.

"Kegiatan yang kami maksud berupa seminar, sidang organisasi, penyampaian aspirasi, dan kegiatan lainnya yang berifat massa serta tidak memungkinkan dilakukan secara digital," kata Abraham. (ADM)
Bagikan:
KOMENTAR
TERKINI