Editor Metro TV Diduga Bunuh Diri Karena Depresi

| Senin, 27 Juli 2020 | 07.27 WIB

Bagikan:
Bernasindinesia.com - Polisi akhirnya menyimpulkan jika kematian editor Metro TV Yodi Prabowo diduga kuat karena bunuh diri. Sebelumnya, Yodi diduga dibunuh dan jasanya ditemukan di pinggir tol JORR Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

Dir Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat mengatakan, ada kemungkinan korban dalam kondisi depresi. Hal ini yang diduga kuat menjadi penyebab Yodi nekat mengakhiri hidupnya sendiri.

“Sangat terkait, munculnya depresi, ini dijelaskan ahli psikologi forensik. Keterkaitan faktor-faktor tersebut dengan fakta penyelidikan,” ujar Ade di Mapolda Metro Jaya.

Sementara itu, Dokter Spesialis Forensik Instalasi Dokfor Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat I Kramat Jati Jakarta Timur, Arif Wahyono mengatakan, jenazah Yodi sempat dilakukan tes narkoba saat autopsi. Hasilnya dipasikan mengandung amfetamin atau ekstasi.

“Hasil screening narkoba, di dalam urine (Yodi) kami temukan ampetamin positif,” kata Arif.

Sebelumnya, Ade mengatakan, pihaknya juga melakukan pengecekan transaksi keuangan korban. Diketahui, korban juga pernah melakukan pemeriksaan di RSCM.

“Korban pernah melakukan pemeriksaan di RSCM di dokter kulit dan kelamin. Yang bersangkutan pernah melakukan tes HIV, namun korban tidak pernah mengambil hasil tes itu,” jelasnya. (Tri/Syg)

Bagikan:
KOMENTAR
TERKINI