Kisah Perjuangan Satu Keluarga Sembuh dari Covid-19

| Minggu, 17 Januari 2021 | 03.31 WIB

Bagikan:

BernasIndonesia.com - Banyak orang yang merasa takut tertular Covid-19. Meskipun menjalani hidup sehat, sebagian dari mereka tetap saja tak bisa menghindar dari virus ini. Miftahul Huda dan anggota keluarganya adalah contohnya. 


Lelaki yang masih berumur 33 tahun ini tak menyangka dirinya dan anggota keluarganya akan terpapar Covid-19. Sebab, selain rajin olahraga Miftah dan anggota keluarganya juga rajin mengkonsumsi vitamin. Tapi, tetap saja virus yang menggoncang perekonomian dan kesehatan dunia itu tak bisa dihalangi masuk ke dalam tubuh keluarga Miftah. 


"Tapi dua anak saya Alhmudulillah negatif (dari Covid-19). Yang positif itu saya, istri, anak yang bontor dan mertua yang postif," tutur Miftah saat berbincang dengan Bernasaindonesia.com, di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat Sabtu (16/1/2021).


Miftah dinyatakan positif Covid-19 sejak 22 Desember 2020, setelah melakukan tes swab PCR. Karyawan salah perusahaan swasta ini awalnya mengalami flu dan batuk ringan. 


"Tes (swab) itu untuk memastikan apakah saya sehat. Tapi, dokter mengabarkan positif," katanya.


Setelah dinyatakan positif, Miftah langsung meminta semua keluarganya yang tinggal satu rumah juga melakukan tes swab. Hanya saja dua anaknya yang masih berumur 7 dan 3 tahun tidak terpapar Covid-19.


"Langsung saya minta istri telpon bapaknya bawa dua anak saya ini. Dua anak saya itu dibawa ke rumah mertua," katanya.


Sementara Miftah, istri, anak terakhir dan ibu mertuanya masih tinggal di rumah pribadinya. Mereka tidur dan istrirahat secara terpisah selama melakukan isolasi mandiri. Di dalam rumah, mereka  tatap mengkonsumsi vitamin dan olaharaga ringan.


"Kalau tidur istri dan anak tidur di kamar tengah. Ibu mertua di kamar depan. Sementara saya di ruang tamu. Kami juga olahragam itu selama kami isolasi mandiri. Kami juga tak pernah lepas dari masker," katanya.


Sekitar 22 hari, Miftah dan keluarganya kemudian melakukan tes swab lagi. Itu dilakukan setelah gejala virus Covid-19 tak dirasakan lagi. 


"Alhamdulillah tanggal 13 Januari 2021 kemarin saya dan keluarga dinyatakan negatif. Kami bersyukur sekali," katanya.


Miftah menyarankan bagi yang terpapar Covid-19 tidak cemas dan takut. Sebab, virus ini bisa sembuh.


"Yang penting bawa santai dan jangan stress. Banyak minum vitamin kalau mau sembuh. Itu kuncinya," saran Mifah.


Miftah juga meminta masyarakat pengikuti peraturan kesehatan yang ditetapkan pemerintah karena Curva Covid-19 selalu mengalami peningkatan akhir-akhir ini. Penerapan praktik 3T (Tracing, Testing, Treatment) sama pentingnya dengan penerapan perilaku 3M (menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak).


"Hindari kerumunan. Kalau tidak penting jangan keluar rumah. Kasihani keluarga. Kalau keluar (rumah) pakai masker. Bawa juga hand hanitizer," tuturnya.


Sementara itu, Ketua DPR-RI Puan Maharani berharap agar seluruh pemuka agama dapat turut menyukseskan kegiatan vaksinasi Covid19 yang sedang dilakukan Pemerintah. 


Hal itu dikatakan Puan dalam dalam Webinar Dialog Antar Umat Beragama dengan tema "Bersatu dalam Keragaman dan Kedamaian Mengatasi Pandemi Covid-19", yang diselenggarakan DPR, DPD, dan MPR  secara virtual melalui aplikasi Zoom, Kamis (14/1/2021). 


Puan menyatakan, kemarin bangsa Indonesia sudah menyaksikan bersama secara live, ketika Presiden Jokowi menjalani vaksin perdana. Hal itu untuk menunjukkan bahwa vaksin itu aman digunakan. 


"BPOM sudah mengeluarkan izin edar darurat untuk vaksin Covid-19. Dan MUI sudah mengeluarkan fatwa halal terhadap vaksin ini," ujar Puan. 


Puan mengajak semua pihak, termasuk para pemuka agama untuk bersama-sama meyakinkan dan menunjukkan kepada masyarakat tentang pentingnya vaksinasi Covid-19 ini. 


"Vaksinasi ini diperlukan, jika kita ingin Indonesia dapat segera mengatasi Pandemi Covid-19," tegas Puan.


Puan pun mengajak para pemuka agama untuk terus menyuarakan pentingnya persatuan, kepada seluruh umat beragama di Indonesia. Dia berpesan agar kalangan Agamawan jangan pernah lelah mengingatkan umat beragama di Indonesia tentang pentingnya  menerapkan nilai gotong royong, yang merupakan intisari dari Pancasila dan bagian dari jati diri Indonesia. 


Puan juga menegaskan, bahwa membangun kekuatan nasional di bidang kesehatan untuk melawan Pandemi Covid19, membutuhkan kerja bersama atau gotong royong dari seluruh stakeholders seperti Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, penyelenggara pendidikan tenaga kesehatan, organisasi agama, Perguruan Tinggi, Lembaga Riset Bidang Kesehatan, industri, dan swasta. 


"Di saat yang bersamaan, tentu saja rakyat Indonesia juga perlu ikut mengambil bagian dan tanggung jawab dengan melakukan pola hidup bersih dan sehat," ujar Puan.


"Saya mengajak kita semua untuk menjadikan tahun 2021 sebagai tahun Indonesia menjawab semua tantangan, tahun pemulihan. Insya Allah dengan kita semua berusaha dan berdoa, Indonesia dapat segera keluar dari Pandemi Covid-19," tambahnya. (HR)

Bagikan:
KOMENTAR
TERKINI