Pesan Ketum PBNU Kepada Kapolri Listyo Sigit

| Jumat, 29 Januari 2021 | 07.25 WIB

Bagikan:

Bernasindonesia.com - Kapolri Jenderal  Listyo Sigit Prabowo menyambangi sowan kepada Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj, Kamis (28/1/2021).


Kedatangan Kapolri ini langsung ditemui kiai Said. Kiai Said memberikan apresiasi atas jabatan baru Listyo Sigit sebagai Kapolri. Dia berhadap, Kapolri menjalankan amanah. 


"Mudah-mudahan kita doakan beliau panjang umur, sehat, kuat lahir batin, sukses, dan berkah,” harap Kiai Said. 


Kiai berharap agar PBNU-Polri dapat melakukan kerja sama. Menurut Kiai Said, negara sebesar dan sekuat apa pun pasti membutuhkan kekuatan civil society atau masyarakat sipil. Sebab jika tanpa masyarakat sipil, negara akan mudah hancur.


Kiai Said juga menyambut baik pernyataan Kapolri yang akan menerima tamatan pesantren menjadi anggota polisi. Tak hanya itu, Polri juga akan mewajibkan para anggotanya agar belajar kitab kuning. 


“Itu artinya mari kita bersama-sama pertahankan budaya. Martabat bangsa itu tergantung budayanya, bukan agamanya. Kata seorang penyair Mesir, Syauqi Beik, martabat sebuah bangsa tergantung budayanya, bukan agamanya,” ungkap Kiai Said. 


“Ketika budaya bangsa unggul, maka martabat bangsa akan tinggi dan dihormati semua pihak. Ketika budayanya hancur, maka martabatnya juga akan hancur,” sambungnya.


Kiai Said juga menegaskan bahwa ajakan Kapolri tentang kewajiban anggota polisi untuk baca kitab kuning itu berarti sebuah upaya untuk mempertahankan budaya. Indonesia memiliki peradaban, khazanah, kebudayaan, dan kekayaan yang luar biasa. 


"Termasuk soal kitab kuning itu yang secara turun-temurun dan dilestarikan oleh para Wali Songo dan para ulama. Maka budaya harus kita jadikan sebagai infrastruktur agama. Di atas infrastruktur budaya itu ada agama. Dengan begitu, agamanya kuat dan budayanya akan menjadi langgeng,” tegas Kiai Said

Bagikan:
KOMENTAR
TERKINI