Ibu Dua Anak Sembuh dari Covid

| Senin, 23 Agustus 2021 | 01.16 WIB

Bagikan:
Sumber Foto: Republika.co.id/Thoudy Badai)

Bernasindonesia.com - Isna Aulia (34), akhirnya sembuh dari Covid-19. Dia butuh perjuangan yang cukup ekstra untuk melawan penyakit yang berada dalam tubuhnya. Berbagai upaya dilakukan perempuan asal Bogor, Jawa Barat ini untuk menormalkan kembali kesehatannya. 


“Saat kondisi saya parah suami cari oksigen dan Alhamudlillah bisa pinjam dari temannya. Kami tidak sewa, tapi dipijamin. Padahal tabung oksigen itu ada isinya. Saya mau sewa, tapi teman suami saya tidak mau,” tutur Isna saat berbincang dengan BernasIndonesia.com, Minggu (22/8/2021).

Dia bersyukur masih ada orang baik yang bisa membantu dirinya di tengah kelangkaan oksigen. 

“Biasanya orang (jahat) memanfaatkan situasi. Tapi, teman suami saya ini menang baik sekali, Alhamdulillah,” katanya. 

Isna mengaku bersyukur bisa sembuh dari Covid-19 setelah menjalani isolasi mandiri selama 17 hari. Dia tetap tenang dan santai meskipun kesehatannya sangat terganggu akibat virus tersebut. 

“Pokoknya yang saya pikirkan saya mau sehat lagi meskipun saya sakitnya tergolong parah,” cerita Isna. 

Selama menjalani isolasi mandiri di rumahnya, Isna tidak tinggal bersama dua anak dan suaminya. Rasa rindu dan kangen kepada anak dan suaminya terus dia pendam selama menjalani isolasi mandiri tersebut. 

“Kalau kangen ya pasti kangenlah. Tapi, mau gimana lagi,” tuturnya. 

Isna menceritakan bahwa tetangganya tidak ada yang tahu walau dirinya
terpapar virus tersebut. Selama terserang virus itu, Isna menutup rapat rumahnya dan tidak lagi memegang handphone. 

“Dan saya juga juga bilang sama suami jangan cerita-cerita sama orang (lain). Ibu dan bapak saya juga tidak tahu kalau saya sedang sakit,”tendasnya. 

Namun demikian, Isna mengaku bersyukur memiliki suami yang siap siaga. Segala kebutuhan Ibu dari dua anak ini terus dipenuhi selama menjalani isolasi mandiri. 

“Obat-obatan diantar ke sini. Lauk-pauk juga. Makanan juga saya paksa makan karena saya ingin sembuh. Tak mau terus begini,” katanya. 

Saat terpapar virus Covid-19, Isna mengalami batuk dan sesak nafas berat. Dia tidak tahu dari mana asal usul virus yang masuk ke dalam tubuhnya tersebut. 

“Saya kan selalu hati-hati kerena di sini banyak yang sakit. Tidak pernah kumpul-kumpul sejak di seinu banyak yang sakit. Tapi, Alhamdulillah sekarang sudah sembuh,” katanya. 

Dia menambahkan bahwa dirinya memang belum disuntik dosis Vaksin sebelum dia merasakan ada virus di dalam tubuhnya. 

“Sekarang (saya dan suami) sudah divaksin. Anak-anak belum karena masih umur 6 dan 3 tahun,” katanya. 

Dia berharap pandemi Covid-19 cepat berkahir. Pandemi, kata dia, tidak hanya meruntuhkan ekonomi, tapi juga sangat mengganggu silaturahmi. 

“Kami ingin sholat jamaah lagi di Masjid. Kumpul juga dengan keluarga. Anak-anak bisa sekolah lagi,” katanya. 

Pandemi Covid memang belum bisa diprediksi kapan akan berkahir. Namun, pemerintah dan berbagai pihak terus melakukan upaya memutus mata rantai penyebaran virus ini. 

Selain menggencarkan vaksinasi, pemerintah juga terus mengintensifkan pengetesan (testing), pelacakan (tracing), dan perawatan (treatment) atau 3T dan dan minta masyarakat terus memperketat protokol kesehatan (prokes) 5M, seperti mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas. (HR)
Bagikan:
KOMENTAR
TERKINI