Gubernur Lemhanas Paparkan Peran Strategis Wawasan Kebangsaan

| Rabu, 29 September 2021 | 01.21 WIB

Bagikan:

Bernasindonesia.com - Penutupan Sekolah Etik Indonesia yang diselenggarakan oleh Dewan Syariah Pusat Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengundang Gubernur Lemhanas Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo sebagai pemateri utama, pada Ahad (26/9/2021). Dalam kesempatan itu Agus Widjojo memaparkan tentang peran strategis wawasan kebangsan kepada para peserta.


“Wawasan kebangsaan  pada dasarnya merupakan sudut pandang seseorang mengenai dirinya dan orang lain, jika individu mempunyai sudut pandang yang sama maka ia akan mempunyai sudut pandang yang kuat tentang wawasan kebangsaan itu sendiri,” tutur Agus dilansir dari laman resmi pemberitaan pks.id, Selasa (28/9/2021).

Ia menyampaikan, wawasan kebangsaan yang hendak dibangun, menempatkan persatuan dan kesatuan bangsa diatas kepentingan diri sendiri atau kelompok.

“Sebagai negara kepulauan, sikap kepada diri sendiri dengan mengutamakan kesatuan dan persatuan wilayah, jadi dimulai dari individu menuju kepada keadaan yang harus dibangun bersama, itulah alur dari wawan kebangsaan yang hendak kita bangun,” kata Agus.

“Dari makna ini mengamanatkan kepada seluruh warga negara untuk menempatkan persatuan kesatuan kepentingan bangsa diatas kepentingan diri sendiri atau kelompok,” lanjutnya.

Agus juga menekankan pentingnya mengembangkan perstauan Indinesia agar bsa mempertahankan kesatuan dan persatuan NKRi dengan berazaskan Bhineka Tunggal Ika.

Lebih lanjut, Agus Widjojo memberikan apresiasi kepada Partai Keadilan Sejahtera yang telah mengambil inisiatif dengan menyelenggarakan sekolah etik Indonesia.

“Saya mengapresiasi dan mengucapkan selamat kepada Partai Keadilan Sejahtera yang telah mengambil inisiatif dengan menyelenggarakan Sekolah Etik Indonesia, kepara para peserta yang telah mendapatkan pengayaan dan pemantapan materi guna menambahkan amal bakti, dengan ini saya mnengucapkan selamat,” pungkas Agus.

Sekolah Etik Indonesia yang diadakan Dewan Syariah Pusat PKS telah diikuti 640 peserta yang berasal dari unsur perwakilan Dewan Etik Daerah dan Dewan Syariah Wilayah serta unsur dari DPP, MPP dan DSP. 
Bagikan:
KOMENTAR
TERKINI