Ketua DPR Minta Pemberintah Perketat Tracing untuk Cegah Omicron

| Jumat, 10 Desember 2021 | 10.20 WIB

Bagikan:

Bernasindonesia.com - Ketua DPR RI Puan Maharani meminta Pemerintah bersama Satgas Penanganan Covid-19 dan instansi terkait memperketat penelusuran kasus-kasus Covid-19. Hal ini sebagai antisipasi terhadap varian baru virus Corona jenis Omicron yang sudah terdeteksi masuk di puluhan negara.


“Para ahli sudah memperkirakan Omicron kemungkinan besar sudah masuk ke Indonesia. Hal ini harus disikapi dengan memperketat tracing, meski memang belum ada laporan resmi penemuan kasus Omicron di negara kita,” kata Puan, Kamis (9/12/2021).

Perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI itu mengatakan, pengetatan tracing perlu dilakukan di seluruh lini. Hal ini, kata Puan, bertujuan untuk meminimalisir terjadinya penularan Omicron tanpa terdeteksi.

“Apalagi sejumlah daerah dilaporkan mulai lengah melakukan tracing sehingga terjadi peningkatan kasus. Jangan sampai kita kecolongan. Tracing mulai dari suspect, pengetesan terhadap orang-orang terdekat dan lingkungan pasien Covid-19, sampai dengan identifikasi jenis virus mutlak dilakukan,” ujarnya.

“Jadi jangan sampai Omicron tidak terdeteksi apabila sudah masuk Indonesia agar penanganannya tidak terlambat,” sambung Puan.

Badan Kesehatan Dunia atau WHO menyebut Omicron berpotensi memiliki dampak besar terhadap pandemi Covid-19, meski masih belum ada laporan varian baru ini lebih berbahaya dari varian Delta. Puan pun meminta pemerintah segera bertindak agar bersiap terhadap skenario terburuk.

“Jangan menunggu rumah sakit penuh. Seharusnya kita sudah lebih pengalaman setelah menghadapi serangan varian Delta pertengahan tahun lalu. Pemerintah harus bisa memastikan rakyat dapat mengakses fasilitas medis beserta obat-obatan apabila terjadi lonjakan kasus Covid-19,” tegas mantan Menko PMK itu.

Omicron yang masuk dalam variant of concern dinilai lebih menular pada anak-anak usia remaja. Oleh karenanya, sosialisasi dan pengawasan perlu lebih dioptimalkan.

“Supaya anak-anak remaja ini tidak menjadi carrier utk keluarganya. Maka vaksinasi harus semakin dikebut sebagai salah satu bentuk pencegahan penularan virus,” ungkap Puan.

Cucu Proklamator RI Bung Karno tersebut juga meminta agar pengetatan aturan perjalanan internasional harus dibarengi dengan optimalisasi pengawasan. Puan meminta agar setiap aturan yang berlaku dijalankan sesuai prosedur, termasuk soal karantina.

“Saya sering mendengar pelaku perjalanan mengeluhkan terjadinya penumpukan penumpang di bandara saat melakukan skrining tes Covid-19 begitu tiba di Indonesia. Ini harus segera diatasi,” tuturnya.

Puan pun menyoroti soal kabar penemuan kasus Omicron di Bekasi, yang belakangan dinyatakan tidak benar. Ia mengingatkan pentingnya koordinasi agar tidak membuat bingung masyarakat.

“Penting sekali penerapan satu info, satu data sehingga tidak menyebabkan kepanikan. Jangan sampai persoalan sepenting ini menjadi simpang siur, dan berakibat menurunnya kewaspadaan,” ucap Puan.

Antisipasi masuknya varian Omicron dinilai harus dilakukan lebih maksimal. Pengawasan mobilitas masyarakat jelang libur Natal dan Tahun Baru, disebut Puan, juga perlu menjadi atensi pemerintah.

“Termasuk kita juga tidak boleh meremehkan varian Covid-19 jenis lainnya. Karena beberapa wilayah juga sudah melaporkan terjadinya peningkatan kasus varian Delta yang cukup signifikan,” tutupnya.

Masyarakat diharapkan tidak lalai menerapkan protokol kesehatan 5M seperti mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas. 

Penerapan prokes sangat penting seiring genacarnya vaksinasi yang dilakuan pemerintah. Tak hanya vaksinasi, penerintah juga mengintensifkan pengetesan (testing), pelacakan (tracing), dan perawatan (treatment) atau 3T. Ini untuk mewaspadai penyebaran Covid-19. (HR) 


Bagikan:
KOMENTAR
TERKINI