PB HMI Gelar Sekolah Demokrasi Politik

| Kamis, 20 Januari 2022 | 11.58 WIB

Bagikan:

Bernasindonesia.com - Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) Bidang Pembangunan Demokrasi, Politik dan Pemerintahan menggelar sekolah demokrasi politik selama lima hari. Acara dimulai pada 18 sampai 22 Januari 2022. Tema yang diusung PB HMI adalah “Manifestasi Gerakan Milenial Menuju Demokrasi yang Bermartabat”. 


Sekolah demokrasi politik tersebut dihadiri langsung oleh Kapolda Jawa Tengah, koordinator Presidium MW KAHMI Jawa Tengah Masrifan Jamil, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melalui Virtual zoom, dan Kaban KESBANGPOLDAGR, ketua umum Badan koordinasi Jawa Tengah, Ketua Umum Cipayung dan Ketua BEM se-Kota Semarang.

Ketua Bidang PDPP PBHMI, Ilham Fadli mengatakan, sekolah demokrasi politik sudah berlangsung dengan memperketat protokol kesehatan. 

“Kegiatan ini bertujuan untuk merawat demokrasi dengan kebinekaan dan kami awali lauchingnya di Jawa Tengah” ucap Ilham

Ilham juga menyampaikan jika minat dari Sekolah Demokrasi Politik sangat banyak namun karena kegiatan offline atau tatap muka sehingga harus menerapkan Protokol Kesehatan.

“Jika kita tidak batasi maka peserta dari seluruh Indonesia banyak, terakhir kita dapat peserta 220, namun karena kita harus mengikuti intruksi pemerintah maka kita batasi peserta menjadi 60 orang" pungkas Ilham

Dalam kesempatan yang sama, Ketum PB HMI, Raihan Ariatama menyampaikan, betapa pentingnya sekolah demokrasi politik bagi kader-kader HMI.

“Berbicara tentang demokrasi tentunya dalam beberapa dekade menjadi perbincangan hangat yang semakin dalam kita saksikan, akan tetapi pergeseran makna demokrasi yang semula dimaknakan luas tetapi hari ini dimaknakan mengerucut, sehingga merubah kotruksi pikiran kita semua bahwasannya demokrasi itu identik dengan demokrasi elektoral atau pemilu,” katanya. 

Lanjut Raihan berbicara demokrasi terutama demokrasi elektoral tidak bisa kita lepaskan dari yang namanya kekuasaan, membincangkan kekuasaan politik, sosial maupun pemerintahan yang awalnya digandrungi oleh ilmuan politik, sosial dan pemerintahan serta elit negara atau rezim, tetapi hari ini siapa saja boleh mendiskusikan termasuk orang yang tidak memiliki keilmuan tersebut, 

“Akan tetapi kita sebagai mahasiswa harus memiliki pisau analisis yang tajam dalam mendiskusikan politik, agar ada pembeda antara kita selaku mahasiswa dengan elit dan masyarakat biasa,” ucap Raihan.

Raihan berharap melalui Sekolah Demokrasi Politik ini semua sama-sama bisa membedah apa itu demokrasi dan dampaknya terhadap masyrakat.

“Maka kita sebagai intelektual harus mampu memberi dampak positif yang signifikan bagi pembangunan bangsa dan negara kita,” tegasnya.

Gubernur Ganjar Pranowo yang hadir melalui virtual zoom menyampaikan bahwa Sekolah Demokrasi Politik ini adalah konsep yang bagus agar dapat melihat peran pemuda sehingga bisa membedakan mana konseptual pemikiran atau aplikatif atau berkontribusi.

“Setiap pemuda harus mampu membaca peluang dan meningkatkan kapasitas diri, hari ini kalau kita hanya bermalas-malasan atau memiliki kemampuan yang hanya pas-pasan jelas akan ditinggalkan,” tegas Ganjar

Dalam kesempatan tersebut Ganjar selaku Gubernur Jawa Tengah mendukung penuh atas terselengaranya Sekolah Demokrasi Politik yang di adakan oleh PBHMI, dirinya berharap Sekolah Demokrasi melahirkan ide atau gagasan yang membangun dan membawa perubahan wajah demokrasi.

“Konsep kegiatan ini menarik di tambah lagi dengan kondisi hari ini, harapan kami selaku pemerintah kepada seluruh peserta agar dapat melahirkan ide yang menjadi rekomendasi sehingga melahirkan demokrasi sehat,” pungkas Ganjar.

Kegiatan diakhiri dengan dibukanya secara resmi oleh ganjar pranowo melalui virtual zoom, yang di lanjutkan dengan ditandai  Pemukulan Gong oleh Raihan Ariatama bersama Kabankesbangpoldagri.
Bagikan:
KOMENTAR
TERKINI