Selamat Jalan Buya Syafii Maarif, Bapak Kita dan Bapak Bangsa

| Jumat, 27 Mei 2022 | 00.11 WIB

Bagikan:

Bernasindonesia.com - Buya Syafii Maarif telah pergi. Beliau meninggal di hari jumat yaitu satu hari yang baik karena dia merupakan sayyidul ayyam atau penghulunya hari. Di mata saya beliau adalah seorang tokoh yang tidak pernah mengenal istilah lelah untuk berfikir dan berbuat bagi umat dan bangsanya sehingga banyak orang yang memberinya gelar dengan bapak bangsa. 


Saya rasa gelar itu memang sangat patut untuk disandangkan kepada diri beliau karena memang  hari-harinya diisinya untuk kepentingan umat dan bangsanya. Beliau boleh dikatakan sebagai seorang tokoh yang langka karena beliau dikenal sebagai tokoh yang tidak haus dengan harta dan kekuasaan.

Hidup beliau boleh dikatakan terbilang sederhana sehingga banyak orang yang terkejut bila berhadapan dengannya. Banyak tokoh yang dekat dengan beliau mengingatkan siapa saja yang ingin bertemu dengan beliau  jangan coba-coba untuk merayu beliau dengan uang dan kemewahan. Barangsiapa yang mencoba-coba melakukannya maka pasti akan kena semprot dari beliau. 

Di samping itu beliau juga dikenal sebagai tokoh yang tidak haus dengan kekuasaan. Mengiming-imingi beliau dengan itu jelas akan sia-sia dan tidak akan mempan. Ya demikianlah yang namanya Buya Syafii Maarif. 

Beliau itu hidup dengan berprinsip. Nilai-nilai dari ajaran agamanya tampak sangat kental mewarnai sikap dan kepribadiannya. Oleh karena itu bila beliau melihat sesuatu kebenaran maka beliau tidak takut untuk menentang arus. Bagi beliau apa yang dianggapnya benar ya disampaikannya dan kalau dia melihat ada sesuatu yang salah maka akan dikritik dan diluruskannya. 

Masalah orang mau atau tidak mau mendengar  kata-katanya itu urusan lain. Dan dalam berjuang saya lihat beliau tidak mengenal istilah mutung atau berputus asa. Dari sekian banyak yang saya kagumi pada diri beliau ada kata-kata beliau yang sangat berkesan bagi saya yang beliau sampaikan beberapa tahun sebelum reformasi di kantor PP Muhammadiyah Jakarta di depan kader-kader muda Muhammadiyah yang itu kemudian juga sering beliau ulang dalam berbagai kesempatan. 

Beliau mengingatkan kader-kader muda Muhammadiyah yang beliau hadapi dan ceramahi dengan mengatakan bahwa muhammadiyah itu tidak hanya sebagai gerakan Islam, gerakan tajdid dan gerakan dakwah amar maruf nahi munkar tapi Muhammadiyah itu adalah juga  gerakan ilmu kata beliau. 

Oleh karena itu, karena ilmu itu isinya adalah kebenaran maka Muhammadiyah harus berusaha keras untuk mencari dan menggali kebenaran, kemudian menegakkan dan memperjuangkannya serta mempergunakan kebenaran tersebut dalam menjalankan aktifitas dan kegiatan pribadi dan organisasi kita kata beliau. Oleh karena itu sebagai konsekwensi logis dari hal demikian kata beliau yang namanya orang Muhammadiyah itu dimanapun mereka berada mereka harus menjadi pencari dan pejuang dari kebenaran itu sendiri kata beliau tegas dengan memukulkan tangannya ke podium tempat beliau berbicara. 

Demikianlah buya syafii. Dan kami sebagai generasi yang ada dibelakangnya tentu tidak lupa menyampaikan Terima kasih dengan doa semoga semua dosamu diampuni dan semua amal ibadahmu diterima oleh Allah SWT. 

Oleh: Anwar Abbas

Penulis adalah Ketua PP Muhammadiyah dan Wakil ketua umum MUI.
Bagikan:
KOMENTAR
TERKINI