Ketum Pemuda Muhammadiyah Minta Setop Memperkeruh Suasana Hubungan Panglima TNI dan KSAD

| Minggu, 11 September 2022 | 19.37 WIB

Bagikan:

Bernasindonesia.com - Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Sunanto, meminta semua pihak tidak memperkeruh suasana dengan cara membuat narasi perpecehan antara Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman. 


“Kalau misalnya dua-duanya menganggap tidak ada masalah maka sesuatu yang dihembuskan tidak perlu lagi diungkapkan agar konsentrasi bekerja tanpa ada opini-opini,” kata Cak Nanto — panggilan akrab Sunanto saat dihubungi, Minggu (11/9/2022). 

Kepada Jenderal Andika dan Jenderal Dudung, Cak Nanto meminta lebih baik fokus bekerja secara profesional untuk bangsa dan negara 

“Pak Andika dan pak Dudung bekerja secara profesional, menjaga mempersiapkan keamanan negara dan menjaga kemaslahatan bangsa, ketimbang mengendepankan opini tidak terlalu penting,” tuturnya. 

Selain itu, Cak Nanto juga meminta Jenderal Andika dan Jenderal Dudung tidak menanggapi narasi-narasi yang yang tidak sesuai kenayaan. 

“Hal-hal yang dianggap tidak benar tidak usah ditanggapi, ditarik pada dorong-dorongan begitu malah menimbulkan banyak konflik baru. Bekerjalah sebagaimana mestinya,” katanya.

Effendi Simbolon sebelumnya menegaskan, kritik yang disampaikan dalam rapat Komisi I DPR dengan sejumlah elite TNI dan dihadiri langsung Andika itu murni soal substansi.

Politisi dari Fraksi PDI-Perjuangan ini mengaku hanya mengingatkan bahwa hubungan disharmoni antar pimpinan di tubuh TNI mestinya tak boleh terjadi. Dia berharap isu ini dapat dijelaskan secara gamblang oleh Andika, Dudung, dan Menhan Prabowo Subianto kepada DPR.

"Saya objektif pada substansinya. Ini kan bukan persoalan antara saya dengan Pak Dudung atau Pak Andika. Enggak ada masalah di situ," ucap Effendi.

"Sekarang tak boleh terjadi disharmoni. Toleransinya harus zero dong. Ini kan polarisasi berdampak. Kalau di atasnya disharmoni, di bawahnya ini kan semua orang tahu, terasa semua," ucapnya. 
Bagikan:
KOMENTAR
TERKINI