Lolly Harap Peserta Mampu Perkuat Pengawasan Berperspektif Gender

| Selasa, 08 November 2022 | 02.38 WIB

Bagikan:

Bernasindonesia.com - Badan Pengawas Pemilihan Umum- Anggota Bawaslu Lolly Suhenty berharap peserta Pendidikan Pengawas Partisipatif (P2P) mampu bergerak bersama masyarakat untuk memperkuat gerakan pengawasan yang berperspektif gender.


Lolly mengutarakan itu saat membuka "Kick Off Pendidikan Pengawas Partisipatif (P2P) bertajuk 'Perempuan Berdaya Mengawasi' Sabtu, (5/11/2022)".

"Saya berharap, kick off ini menjadi titik mula Bawaslu, untuk bisa bergerak bersama masyarakat, memperkuat gerakan pengawasan yang berperspektif gender," kata Lolly.

Lolly yang juga mengampu Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Humas Bawaslu tersebut menganggap, peserta P2P tidak hanya sebagai mitra strategis Bawaslu, tetapi juga sebagai aktor penting untuk menunjukkan kepada dunia, bahwa Pemilu 2024 adalah Pemilu yang asyik, penuh kasih, sehat, dan menyenangkan. 

“Kalian (peserta P2P) ini tidak sekadar mitra strategis Bawaslu. Tetapi kalian harus menunjukkan kepada dunia bahwa Pemilu 2024 adalah Pemilu yang asyik, penuh kasih, sehat, dan menyenangkan. Hal itu bisa diwujudkan jika kita saling bergandengan untuk melakukan pengawasan secara bersama maupun melakukan pengawasan secara mandiri,” terangnya.

Dia juga menjelaskan alasan Kota Padang dipilih sebagai tempat "Kick Off" P2P, dikarenakan Sumatera Barat memiliki sistem kekerabatan matrilineal, yang berarti, adat Minangkabau memiliki pemahaman kalau perempuan memiliki derajat yang tinggi.

Ini juga berarti dia menerangkan, merepresentasikan peran perempuan yang mampu setara dengan laki-laki dalam berbagai hal, khususnya pengawasan pemilu.

“Kenapa di Sumatera Barat? Kenapa di Ranah Minang? Ini bukan tanpa alasan. Ranah Minang ini merupakan daerah yang budayanya matrilineal. Budaya yang mengutamakan perempuan. Matrilineal bermakna bahwa perempuan berdaya. Matrilinial bermakna antara perempuan dan lak-laki bisa bekerja sama,” tegas anggota perempuan satu-satunya di Bawaslu RI ini.

Plh. Sekjen Bawaslu La Bayoni menyampaikan Pendidikan Pengawas Partisipatif (P2P) ini merupakan keberlanjutan program Sekolah Kader Pengawas Partisipatif (SKPP) yang telah diselenggarakan oleh Bawaslu sejak 2019.

Sekadar informasi, P2P 2022 ini dilaksanakan di 17 titik, 16 provinsi, 100 kabupaten/kota, dengan target peserta 1700 orang yang mengundang kelompok dari perempuan, disabilitas, pemilih muda, pemilih pemula, organisasi masyarakat, dan organisasi masyarakat.


Bagikan:
KOMENTAR
TERKINI