Bernasindonesia.com - Kementerian BUMN RI akan melakukan aksi korporasi di sektor bisnis maskapai penerbangan Citilink dan Pelita Air. Menteri BUMN RI Erick Thohir menyebut merger ini untuk menekan harga tiket pesawat.
Aksi korporasi merger kedua Perusahaan pelat merah ini mendapat respon positif dari Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII).
Abraham selaku Pengurus PB PMII menilai langkah yang diambil oleh Menteri BUMN ini adalah langkah yang sangat cermat dan strategis.
"ini adalah satu bentuk langkah maju pengelolaan bisnis maskapai penerbangan pelat merah,” ujarnya di Jakarta, Jumat (15/12/2023).
Menurut mahasiswa Ekonomi Stratejik Universitas Indonesia ini dengan adanya merger antar Citilink dan Pelita Air tentu saja menciptakan berbagai keuntungan bagi kedua perusahaan.
“Aksi merger ini lebih sempurna sebab perusahaan ini sama-sama dibawah naungan Kementerian BUMN,” katanya.
Menurut Abraham pada umumnya merger perusahaan akan menciptakan peningkatan profitabilitas, memperluas market share, diversifikasi produk atau layanan, perampingan manajemen, akses permodalan lebih kuat, aset bertambah dan banyak hal positif lainnya yang didapat dari aksi korporasi dalam bentuk merger ini.
Abraham juga menegaskan jika strategi merger perusahaan di era persaingan bisnis yang dinamis dan era transisi ini masih sangat relevan dilakukan. Bukan hanya untuk perusahaan pelat merah saja namun juga swasta.
"Banyak contoh perusahaan multinasional yang berhasil meningkatkan performance, meningkatkan profit, ekspansi bisnis lebih luas dan bertahan dari situasi krisis dengan melakukan strategi merger. Di Negara maju strategi ini adalah salah satu strategi yang banyak digunakan untuk meningkatkan performance perusahaan,” paparnya.
“Oleh sebab itu, kami menilai langkah Menteri BUMN dalam melangsungkan aksi korporasi dengan strategi merger ini sudah tepat dan insyaAllah akan mencapai kemajuan maskapai penerbangan pelat merah,” tutup Abraham.