Bernasindonesia.com - Elektabilitas Partai Amanat Nasional (PAN) kian kokoh di papan tengah partai politik peserta kontestan Pemilu 2024. Hal itu terpotret dari hasil survei lembaga Indonesian Political Opinion (IPO) periode 1-7 Januari 2024.
Berdasarkan survei nasional periode 1-7 Januari 2024 tersebut, elektabilitas PAN berada diurutan 6 dari 18 parpol peserta pemilu dengan tingkah elektabilitas 6,1 persen.
Hasil tersebut serupa dari hasil survei sebelumnya, yaitu pada 10-17 November 2023, PAN tetap kokoh di urutan keenam yang membayang-bayangi Partai Demokrat dan Nasdem.
Pada survei periode 10-17 November 2023, elektabilitas PAN 6,4 persen, sementara Nasdem 7,9 persen, dan Demokrat 6,3 persen. Sementara dari hasil survei periode 1-7 Januari 2024, elektabilitas Nasdem terjun menjadi 5,7 persen, Demokrat naik menjadi 6,4 persen, sementara PAN cenderung stabil meski turun menjadi 6,1 persen.
Direktur Eksekutif Indonesian Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menilai, tak tergesernya posisi PAN dari posisi papan tengah kontestasi parpol peserta Pemilu 2024 karena keberhasilan kepemimpinan Zulkifli Hasan yang mampu memanfaatkan berbagai momen politik untuk terus menjaga popularitas partai berlogo matahari putih bersinar cerah tersebut.
"Selain itu, berdasarkan hasil survei kami periode 1-7 Januari 2024, terjadi tren menurunnya elektabilitas beberapa partai politik, seperti Gerindra dari 16,5 persen menjadi 15,3 persen, Partai Kebangkitan Bangsa dari 9,4 persen menjadi 9,2 persen, Partai Golkar dari 9,2 persen menjadi 9,0 persen, Partai Nasdem dari 7,9 persen menjadi 5,7 persen, PAN dari 6,4 persen menjadi 6,1 persen, PKS dari 5,8 persen menjadi 5,0 persen, Perindo dari 4,1 persen menjadi 3,7 persen," terangnya.
Dedi menambahkan, keberhasilan PAN juga karena unggul dari segmen sosialisasi, saat responden diajukan pertanyaan apakah Bapak/Ibu pernah mendengar/melihat gambar partai di televisi, PAN berada diurutan kedua dengan poin 43,1 persen, membayang-bayangi PDI Perjuangan dengan 51,1 persen, sementara Gerindra hanya diurutan ketiga dengan poin 36,6 persen.
Dedi juga menilai, aspek lain yang turut membuat elektabilitas PAN kokoh karena kedekatan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dengan Presiden Joko Widodo.
"Dari hasil survei kami, popularitas Jokowi masih tertinggi dari sisi pengaruh politik sebesar 98,5 persen. Kedekatan Zulhas dengan Jokowi tentu sangat menguntungkan PAN, sehingga turut berpengaruh pada kokohnya elehtabilitas PAN," pungkasnya.