Bernasindonesia.com - Koordinator Presidium Forum Alumni HMI Wati (FORHATI) Nasional Wa Ode Nurhayati, S.Sos atau karib dipanggil Won menyampaikan refleksi akhir tahun organisasinya melalui sebuah catatan.
Dalam catatan Refleksi Akhir Tahunnya, Won juga menegaskan posisi FORHATI di tahun baru 2024 yang juga disebut tahun politik sebagai Perempuan Penjaga Martabat Demokrasi.
Dia mengatakan, jelang momentum politik 2024, dalam hal ini Pilpres dan Pemilu, FORHATI Nasional tidak berdiri pada kepentingan pribadi-pribadi, atau kepentingan politik tertentu, Tapi lebih pada menjadi perempuan Penjaga Martabat Demokrasi.
Perempuan yang banyak berkiprah di ranag politik ini menjelaskan, di penghujung tahun ini hendaknya kita melakukan refleksi atau mawas diri terhadap yang sudah baik agar dipertahankan, dan memperbaiki yang masih terdapat kekurangan.
“Refleksi sama halnya dengan muhasabah. Menurut asal bahasanya, muhasabah berasal dari kata حَاسَبَ – يُحَاسِبُ – مُحَاسَبَةً yang artinya menghitung,” kata Wa Ode Nurhayati.
Sedangkan muhasabah yang di maksud disini, lanjut Won, adalah introspeksi atau evaluasi kinerja kepengurusan FORHATI Nasional sejak Januari 2022 hingga akhir tahun 2023.
Dalam catatan akhir tahunny ini, Won mengungkapkan, perintah refleksi telah termaktub dalam surah al-Hasyr (59) ayat 18: “Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Maha Teliti terhadap apa yang kamu kerjakan.”
“Di penghujung tahun ini hendaknya kita melakukan refleksi atau mawas diri terhadap yang sudah baik agar dipertahankan, dan memperbaiki yang masih terdapat kekurangan,” katanya.
Di akhir tahun ini juga, lanjut Won, kita dibenarkan merangkai cita-cita untuk tahun-tahun yang akan datang. Karenanya FORHATI Nasional kembali menegaskan posisinya dengan tema Meneguhkan Nilai Insan Cita Menyongsong Indonesia Emas.
Tema ini sekaligus mempertegas dukungan FORHATI Nasional pada yang sudah baik yang dilakukan pemerintahan hari ini, dan juga akan tegas melakukan koreksi terhadap yang kiranya harus diperbaiki dari pemerintahan hari ini, dengan cara-cara yang santun dan beradab.
“Sebuah kehormatan bagi kami terpilih menjadi Ibu dan Kaka bagi KOHATI dan HMI, sekaligus sebagai pendamping KAHMI yang senantiasa tunduk dan patuh dalam garis-garis organisasi dan aturan organisasi, akan senantiasa memposisikan diri sebagai pendidik, pembina, yang bernafaskan Islam, dengan komitmen tegas atas nama keummatan dan kebangsaan,” bebernya.
Jelang momentum politik 2024, FORHATI Nasional tidak berdiri pada kepentingan pribadi-pribadi, atau kepentingan politik tertentu, Tapi lebih pada menjadi perempuan Penjaga Martabat Demokrasi.
“Akhirnya atas nama keluarga besar FORHATI Nasional saya mengucapkan
Selamat tinggal tahun 2023 dengan semua kenangannya, yang baik kami syukuri dengan ucapan Alhamdulillah. Dan selamat datang tahun 2024, Insha Allah adil makmur sejahtera bangsa dan Rakyat Indonesia menyambut Indonesia Emas,” pungkasnya.