Bernasindonesia.com - Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) Anas Urbaningrum mengatakan kondisi partai politik di Indonesia belum ada yang benar-benar kuat secara ideal. Mantan Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI ini menilai, partai politik di Indonesia saat ini hanya bisa dikategorikan sebagai besar, menengah, atau kecil berdasarkan perolehan suara elektoral, namun belum ada yang memenuhi kriteria partai yang mampu menjalankan seluruh fungsinya secara optimal.
“Parpol kuat belum ada di Indonesia, saat ini hanya terbagi menjadi besar, menengah, dan kecil, tapi belum ada yang mampu memenuhi peran ideal sebagai partai politik,” kata Anas saat memberikan kuliah umum di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga, Senin (14/10/2024).
Lebih lanjut, Anas mengingatkan pentingnya mahasiswa untuk tetap terlibat dalam perkembangan politik dan tidak hanya berfokus pada dunia akademik. Menurutnya, mahasiswa harus memiliki semangat belajar dan kritis terhadap kondisi luar kampus, termasuk dalam mengawasi jalannya pemerintahan.
“Mahasiswa harus rajin belajar, tapi jangan lupa terus mengikuti perkembangan di luar kampus, termasuk tetap kritis terhadap penguasa. Pemimpin tidak boleh diberi ‘cek kosong’, harus terus diawasi dan diingatkan,” tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Anas juga menyampaikan kritik terhadap peran partai politik di Indonesia yang dinilainya hanya aktif dalam fungsi rekrutmen politik saat pemilu, namun kurang dalam menjalankan fungsi lainnya seperti pendidikan politik dan pengawasan.
“Partai yang kuat adalah yang bisa menjalankan seluruh fungsinya, bukan hanya saat pemilu. Sayangnya, partai di Indonesia baru fokus pada fungsi rekrutmen politik,” tambah Anas.
Anas juga mengajak mahasiswa untuk berani berdebat dan terlibat aktif dalam dinamika politik. Menurutnya, organisasi mahasiswa harus membangun sistem yang memungkinkan terjadinya kompetisi, konflik, dan konsensus sebagai bagian dari proses belajar politik.
Kehadiran Anas di kampus Unair ini merupakan bagian dari rangkaian kunjungannya ke sejumlah daerah di Jawa Timur, di mana ia juga menjadi keynote speaker di acara HMI dan PPI se-Jawa Timur.