Ayunin Nikmah, Wisudawan Terbaik Prodi Komunikasi Digital dengan IPK 3.89

| Rabu, 26 Februari 2025 | 05.08 WIB

Bagikan:

Bernasindonesia.com - Ayunin Nikmah meraih predikat wisudawan terbaik Program Studi Komunikasi Digital Universitas Insan Cita Indonesia (UICI) dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3.89.


Perjalanannya menempuh pendidikan tidaklah mudah. Berasal dari desa terpencil di Kabupaten Pamekasan, Ayunin berhasil menunjukkan bahwa keterbatasan bukanlah halangan untuk berprestasi.

“Saya dari desa, bukan lagi di pinggir desa, jadi desa banget. Tinggal di Kabupaten Pamekasan, Madura. Saya masuk UICI karena tertarik dengan tagline kuliah dari mana saja kapan saja,” ujar Ayunin.

Ayunin memilih UICI karena fleksibilitas perkuliahan yang memungkinkan mahasiswa belajar dari mana saja dan kapan saja. Ia juga mendapatkan beasiswa dari Komunitas Yakusa, komunitas alumni Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang bekerja di Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Selain fokus pada perkuliahan, Ayunin aktif mengembangkan keterampilan untuk persiapan dunia kerja. Ia sempat bekerja dalam beberapa proyek kontrak dan juga terlibat dalam kegiatan sosial. Saat ini, ia menjabat sebagai pengurus cabang dalam organisasi Relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).

“Saya aktif juga di kegiatan sosial, saat ini masih aktif sebagai relawan TIK, saat ini sebagai pengurus cabang,” tambahnya.

Sifat perfeksionisnya turut berperan dalam pencapaiannya. Dengan sistem pembelajaran UICI yang memungkinkan mahasiswa mengulang perkuliahan hingga mendapatkan nilai terbaik, Ayunin selalu memastikan tugas-tugasnya mendapatkan hasil maksimal.

“Kalau di platform AI DSTLS itu kan kita bisa mengulang perkuliahan hingga dapat nilai tinggi. Jadi saya kalau mengerjakan tugas itu ya harus tinggi nilainya. Ya alhamdulillah dapat hasil yang terbaik,” ungkapnya.

Salah satu pengalaman paling berkesan baginya adalah mengikuti mata kuliah Kewarganegaraan yang diajar oleh sejarawan Anhar Gonggong.

Menurutnya, mata kuliah tersebut selalu dinanti meskipun penuh tantangan karena setiap pertemuan mahasiswa diwajibkan untuk melakukan presentasi.

“Ada banyak hal baru yang saya dapatkan. Mata kuliah beliau itu selalu ditunggu, meskipun rumit karena setiap pertemuan kita diminta presentasi,” tuturnya.

Saat mengerjakan skripsi, Ayunin sedang menjalani magang di sebuah LSM yang bergerak di bidang energi terbarukan di Jakarta Selatan. Ia sempat ragu bisa menyelesaikan skripsinya tepat waktu.

“Saya sempat tidak percaya diri untuk lulus periode ini. Tapi karena ada dorongan kampus, skripsi saya selesai juga. Karena sifat perfeksionis itu juga mungkin yang membuat saya harus selesai periode ini,” katanya.

Sebagai wisudawan terbaik, Ayunin berpesan kepada mahasiswa lain agar selalu menjaga semangat dalam belajar.
“Engkau boleh kehilangan apa saja, asal jangan kehilangan semangat,” ujarnya.
Bagikan:
KOMENTAR
TERKINI