Asep Wahyuwijaya Tegaskan Pentingnya Pancasila di Tengah Tantangan Globalisasi

| Jumat, 08 Agustus 2025 | 03.34 WIB

Bagikan:

Bernasindonesia.com - Anggota MPR RI Asep Wahyuwijaya menegaskan pentingnya Pancasila sebagai ideologi bangsa yang relevan dan harus terus diamalkan secara kontekstual di tengah arus globalisasi dan disrupsi nilai-nilai kebangsaan.


Pernyataan tersebut disampaikan Asep saat kegiatan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI yang digelar di Gedung SMP Fathu Makkah, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Rabu (6/8). Kegiatan tersebut dihadiri ratusan peserta dari kalangan pemuda, tokoh masyarakat, dan organisasi kepemudaan.

“Di era digital dan keterbukaan informasi seperti sekarang, godaan terhadap nilai-nilai individualisme, konsumerisme, hingga intoleransi makin nyata. Di sinilah Pancasila menemukan relevansinya sebagai pedoman hidup berbangsa dan bernegara,” ujar Asep.

Politisi asal Kabupaten Bogor itu menekankan bahwa Pancasila tidak boleh sekadar menjadi hafalan, tetapi harus dijadikan pedoman etis dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Ia menyebut Pancasila sebagai ideologi terbuka yang dinamis dan adaptif terhadap perkembangan zaman.

Ketua Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral DPP Partai NasDem tersebut juga mengingatkan bahwa seluruh elemen masyarakat, bukan hanya pemerintah, memiliki tanggung jawab dalam menjaga nilai-nilai luhur Pancasila seperti Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Musyawarah, dan Keadilan Sosial.

“Tidak ada alasan bagi kita untuk lelah mempertahankan Pancasila. Ini adalah warisan para pendiri bangsa yang nilai-nilainya masih sangat relevan dengan kondisi saat ini,” tegasnya.

Asep juga mengajak generasi muda untuk menjadi pelopor dalam menyebarkan nilai-nilai kebangsaan, termasuk melalui media sosial. Ia mengingatkan pentingnya menjaga ruang digital dari ujaran kebencian dan informasi menyesatkan yang berpotensi menggerus semangat persatuan.

“Meski dunia sudah tanpa batas, nasionalisme justru semakin menguat di berbagai bangsa. Karena itu, narasi kebangsaan harus terus digaungkan, terutama oleh generasi muda,” katanya.

Dalam kesempatan tersebut, politisi kelahiran Cibungbulang Kab. Bogor ini menegaskan bahwa sosialisasi Empat Pilar MPR RI — Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika — bukan sekadar agenda rutin kelembagaan, melainkan misi kebangsaan untuk membentengi masyarakat dari ancaman disintegrasi dan dekadensi moral.

“Indonesia tidak akan kokoh jika pondasi ideologisnya rapuh. Maka dari itu, Pancasila harus dijaga bersama, bukan hanya diucapkan, tetapi dijalani dalam keseharian,” pungkasnya.


Bagikan:
KOMENTAR
TERKINI