Bernasindonesia.com - Ketua DPR Puan Maharani mengenang sosok Menko PMK penggantinya, Muhadjir Effendy, sebagai Menteri yang rajin dan berkomitmen tinggi.
“Pak Muhadjir ini Menteri yang paling rajin datang kalau saya undang rapat,” ujar Puan saat menghadiri Sertijab Kemenko PMK, di kantor Kemenko PMK, Kamis siang (24/10).
Saat Puan Maharani menjabat Menko PMK, Muhadjir menjabat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang berada di bawah koordinasi Kemenko PMK.
Menurut Puan, menjadi Menko PMK itu berat. "Tantangannya bagaimana kemudian Kemenko PMK dengan mengkoordinasikan 8 kementerian dan 13 non kementerian atau lembaga itu bisa kompak. Bicara dalam satu visi. Visi misi presiden," ujar Puan.
Kemenko PMK juga harus memastikan program-program kementerian dibawah koordinasinya sampai ke masyarakat.
"Kemudian bagaimana semua program pemerintah itu bisa tersampaikan manfaatnya ke lapangan. Itu. Bukan hanya terkirim, tapi diterima manfaatnya oleh masyarakat. Itu tantangannya," jelasnya.
Puan yakin, dengan kerja bersama dan gotong royong, Menko PMK yang baru akan dapat mengemban tugas pemerintahan dengan baik dan rakyat akan mendapatkan manfaatnya.
“Saya mengucapkan selamat kepada Bapak Muhadjir Effendy, sebagai Menko yang baru, untuk membantu Presiden dalam urusan Koordinasi Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.”
Puan menyatakan kinerjanya selama menjabat Menteri PMK karena kerja bersama ; gotong royong antar Menteri, antar pejabat, antar pegawai, dan antar kementerian yang sama-sama memiliki komitmen dalam memajukan Indonesia.
Selama Puan menjabat Menko PMK tercatat sejumlah capaian yang dihasilkan oleh Menteri dan Kementerian di bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan; Capaian itu antara lain meningkatnya Index Pembangunan Manusia menjadi 71,98, menurunya ketimpangan social yang ditandai menurunya gini ratio menjadi 0,389, serta penurunan angka kemiskinan menjadi dibawah 10 persen. “Setiap tahun angka kemiskinan turun. Tapi baru dibawah pemerintahan Pak Jokowi dimana saya menjadi Menko PMK, gini ratio juga ikut turun. Itu artinya ada peningkatan sekaligus pemerataan kesejahteraan masyarakat,” ungkap Puan. (BSI)
“Pak Muhadjir ini Menteri yang paling rajin datang kalau saya undang rapat,” ujar Puan saat menghadiri Sertijab Kemenko PMK, di kantor Kemenko PMK, Kamis siang (24/10).
Saat Puan Maharani menjabat Menko PMK, Muhadjir menjabat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang berada di bawah koordinasi Kemenko PMK.
Menurut Puan, menjadi Menko PMK itu berat. "Tantangannya bagaimana kemudian Kemenko PMK dengan mengkoordinasikan 8 kementerian dan 13 non kementerian atau lembaga itu bisa kompak. Bicara dalam satu visi. Visi misi presiden," ujar Puan.
Kemenko PMK juga harus memastikan program-program kementerian dibawah koordinasinya sampai ke masyarakat.
"Kemudian bagaimana semua program pemerintah itu bisa tersampaikan manfaatnya ke lapangan. Itu. Bukan hanya terkirim, tapi diterima manfaatnya oleh masyarakat. Itu tantangannya," jelasnya.
Puan yakin, dengan kerja bersama dan gotong royong, Menko PMK yang baru akan dapat mengemban tugas pemerintahan dengan baik dan rakyat akan mendapatkan manfaatnya.
“Saya mengucapkan selamat kepada Bapak Muhadjir Effendy, sebagai Menko yang baru, untuk membantu Presiden dalam urusan Koordinasi Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.”
Puan menyatakan kinerjanya selama menjabat Menteri PMK karena kerja bersama ; gotong royong antar Menteri, antar pejabat, antar pegawai, dan antar kementerian yang sama-sama memiliki komitmen dalam memajukan Indonesia.
Selama Puan menjabat Menko PMK tercatat sejumlah capaian yang dihasilkan oleh Menteri dan Kementerian di bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan; Capaian itu antara lain meningkatnya Index Pembangunan Manusia menjadi 71,98, menurunya ketimpangan social yang ditandai menurunya gini ratio menjadi 0,389, serta penurunan angka kemiskinan menjadi dibawah 10 persen. “Setiap tahun angka kemiskinan turun. Tapi baru dibawah pemerintahan Pak Jokowi dimana saya menjadi Menko PMK, gini ratio juga ikut turun. Itu artinya ada peningkatan sekaligus pemerataan kesejahteraan masyarakat,” ungkap Puan. (BSI)