Penjelasan Menkominfo Soal Penanganan dan Vaksinasi Covid-19

| Kamis, 04 Februari 2021 | 02.28 WIB

Bagikan:

Bernasindonesia.com - Menteri Komunikasi dan Informatika  Johnny Gerard Plate menjelaskan mengenai peran strategis Kementerian Kominfo dalam penanganan pandemi Covid-19.


“Diantaranya penambahan fitur registrasi Vaksin dan sertifikat Vaksin pada aplikasi PeduliLindungi, berupa registrasi penerima Vaksin dan akan memperoleh sertifikat Vaksin secara digital di dalam aplikasi,” ungka Johnny dalam keterangan terulisnya yang diterima Kamis (4/2/2021)


Johnny menyontohkan pada tanggal 20 Januari 2021 telah menjalani Vaksinasi Covid-19 tahap pertama. Setelah divaksin kemudian menerima informasi vaksinasi melalui aplikasi PeduliLindungi. 


Pada (01/02/2021), Menteri Kominfo kembali melakukan vaksinasi tahap kedua.  Dan secara digital sertifikat akan dikeluarkan di aplikasi yang saat ini dapat diunduh melalui  App Store untuk iOS dan Google Play Store untuk android itu.


“Kami tentu berharap mengingat pentingnya aplikasi ini dan telah dilakukan beberapa kali peningkatan fitur-fitur untuk kepentingan dukungan penanganan Vaksin Covid-19, maka melalui forum yang terhormat ini saya tentu berharap kerja bersama-sama dengan Komisi I untuk melakukan sosialisasi yang lebih masif kepada masyarakat sehingga bisa memanfaatkan dan menggunakan aplikasi ini untuk membantu Indonesia dalam memutus rantai Covid-19, sekaligus membuka ruang bagi kita bersama untuk melaksanakan pemulihan ekonomi nasional kita,” katanya.


Selain itu, Johnny menjelaskan pihaknya juga menyediakan akses pendaftaran vaksinasi berupa kanal Chatbot WhatsApp pada tautan bit.ly/vaksincovidRI atau melalui nomor 081110500567. Kanal itu akan memudahkan tenaga kesehatan (nakes) untuk melakukan input data penerima Vaksinasi Covid-19 serta melakukan registrasi di mana saja.


“Jadi metode dalam rangka pendataan dilakukan dalam dua jalur, basis utamanya dilakukan secara digital. Namun demikian secara offline apabila masih terdapat masyarakat yang belum melakukan pendaftaran atau belum respon apa yang sudah terdata secara online, maka petugas lapangan di pemukiman masyarakat baik itu oleh Babimsa maupun Babimkamtibmas, serta dibantu oleh pemerintah daerah untuk dilakukan pendekatan perorangan dalam rangka mensukseskan Vaksin Covid-19,” jelasnya.


Mengenai Sistem Informasi Satu Data Vaksinasi Covid-19, Johnny menjelaskan bahwa fleksibilitas SISD itu mengintegrasikan berbagai data dari sumber kementerian, lembaga maupun operator telekomunikasi untuk tahap pendaftaran, tahap distribusi dan tahap pelaksanaan hingga monitoring pelaksanaan Vaksinasi.


“Dan mengintegrasikan berbagai aplikasi untuk pelaksanaan Vaksinasi Covid-19, diantaranya aplikasi PeduliLindungi Kominfo dan Kementerian BUMN untuk registrasi ulang, PrimaryCare dari BPJS Kesehatan untuk pencatatan dan pelaporan Vaksinasi, dan aplikasi SMILE dari Kemenkes untuk meminitoring distribusi Vaksinasi, ditambah aplikasi yang dimiliki oleh Bio Farma sendiri untuk mendukung dan menunjang distribusi,” tandasnya.


Lebih lanjurz Johnny menegaskan bahwa Kementerian Kominfo terus mengupayakan perbaikan SISD Vaksinasi Covid-19 agar lebih efisien. “Salah satu evaluasi pelaksanaan Vaksinasi tahap pertama kemarin adalah masih banyak nakes yang belum melakukan registrasi ulang,” ujarnya.


Menurutnya, saat ini sudah berlangsung pembaharuan data pada SISD Vaksinasi Covid-19 dan telah berhasil diterbitkan 980 ribu tiket vaksinasi tenaga kesehatan. Selain itu, Kementerian Kominfo juga melakukan peningkatan fleksibilitas SISD Vaksinasi Covid-19 melalui dua upaya.


“Yang pertama mengirimkan tiket Vaksinasi langsung ke Dinas Kesehatan kabupaten/kota terkait, dan yang kedua mengembangkan aplikasi primaryCare agar jadwal Vaksinasi bisa disesuaikan sesuai situasi dan kondisi, tidak hanya terpaku pada satu fasyankes dengan jadwal tertentu saja,” imbuhnya. (HR)

Bagikan:
KOMENTAR
TERKINI