Akidi Tio dan Mesin Perusak Modal Sosial

| Kamis, 05 Agustus 2021 | 09.01 WIB

Bagikan:

Bernasindonesia.com - Ada dua respon masyarakat di media sosial ketika keluarga Akidi Tio menjanjikan uang dua Triliun untuk penanganan COVID.


Pertama, mengapresiasi dengan tulus, kedua, mengapresiasi sambil memojokkan kelompok lain, ini berbahaya lo, karena mengarah pada SARA dan dapat menyuburkan kebencian.

Pelaku respon kedua ini juga menyindir donasi warga untuk Palestina, seakan-akan mereka yang berdonasi pada Palestina tidak berdonasi untuk COVID.

Nah, ketika ada kabar bahwa uang dua Triliun itu belum ada pada waktu yang ditentukan, maka terjadilah respon balik di medsos dari kelompok yang merasa dipojokkan tadi, dan oleh pengguna medsos yang selama ini diam.

Pelajarannya apa?, pertama, ketika kebencian sudah tertanam di otak kita, maka isu apapun bisa dilebarkan untuk menyenggol golongan yang kita benci, ingat sikap ini justru merusak jiwa para pembenci ini, dan kebencian tidak akan melahirkan perbaikan.

Kedua, berhentilah mempersoalkan SARA, karena itu menghancurkan persaudaraan yang telah dibangun sebelum kamu lahir.

Konsep bangsa Indonesia yang dijelaskan oleh Muhammad Yamin dan Soekarno harus kita pegang teguh, saya sering mengatakan dalam berbagai webinar literasi digital, jangan sampai media sosial ini menghancurkan modal sosial.

Ketika janji keluarga Akidi Tio digunakan untuk memojokkan golongan yang kamu benci, ketika itulah media sosial berubah menjadi mesin perusak modal sosial.

Mari belajar dari Apriyani Rahayu, Greysia Polii dan Eng Hian, mereka berbeda dan melahirkan kebahagiaan.

Terima kasih, hormat saya, Hariqo Wibawa Satria, pengamat media sosial dari Komunikonten dan Penulis Buku Seni Mengelola Media Sosial.

Oleh: Hariqo Satria
Bagikan:
KOMENTAR
TERKINI