LaNyalla Puji UGM Yang Temukan Alat Penyimpan Vaksin

| Kamis, 02 September 2021 | 01.51 WIB

Bagikan:

Bernasindonesia.com - Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, memberikan apresiasi kepada Universitas Gajah Mada (UGM) yang berhasil menemukan teknologi alat penyimpanan vaksin Covid-19, Smart Vaccine Tube. 


Menurut LaNyalla, inovasi teknologi yang ditemukan UGM tersebut patut untuk diberikan perhatian agar dapat dikembangkan. 

"Saya mengapresiasi temuan teknologi tersebut. Kiprah perguruan tinggi sebagai mitra pemerintah ditunjukkan Kampus UGM yang berinovasi mengembangkan alat penyimpanan vaksin Covid-19," kata LaNyalla, Rabu (1/9/2021). 

Mantan Ketua Umum PSSI itu menilai, Smart Vaccine Tube amat berguna bagi pemerintah dalam mendistribusikan vaksin ke daerah-daerah terpencil yang membutuhkan waktu lama. 

"Alat ini dapat digunakan untuk pendistribusian ke daerah-daerah terpencil dan kepulauan yang memerlukan waktu berhari-hari di dalam perjalanan," tutur LaNyalla. 

Alat temuan UGM itu mampu menjaga suhu 2-8 derajat celcius, sehingga vaksin yang disalurkan aman meskipun waktu pengirimannya lama. 

Dengan alat tersebut, LaNyalla berharap target pemerintah menciptakan kekebalan tubuh kelompok atau herd immunity dapat tercapai dengan cepat. 

"Dengan temuan ini pemerintah akan
dapat mempercepat akselerasi program vaksinasi dengan kemampuan menjangkau seluruh daerah," papar LaNyalla. 

Senator Dapil Jawa Timur itu berharap temuan teknologi alat penyimpan vaksin tersebut dapat dikembangkan lebih lanjut. Pasalnya, dengan teknologi tersebut pemerintah akan segera menjangkau setiap daerah 3 T, yakni pengetesan (testing), pelacakan (tracing), dan perawatan (treatment).

"Terkait dengan hal ini, sebagaimana permintaan BPOM agar vaksin terjaga mutunya hingga di pelosok desa, teknologi ini dapat dijadikan jawaban. Tinggal perlu segera difinalisasi mengenai kapasitas dan keunggulan teknologi tersebut," demikian LaNyalla.

Selain menggecarkan vaksinasi dan meningintensifkan 3 T, pemerintah juga terus meminta masyarakat menerapkan protokol kesehatan 5M (mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas). Hal ini dalam mengendalikan laju penularan Covid-19 selain menerapkan pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). (HR)


Bagikan:
KOMENTAR
TERKINI