Stunting Disebut Masih Jadi Tantangan Besar Keluarga dan Bangsa

| Senin, 03 Juli 2023 | 09.34 WIB

Bagikan:

Bernasindonesia.com - Tahun ini, Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-30 yang jatuh pada Tanggal 29 Juni 2023 mengambil tema "Menuju Keluarga Bebas Stunting untuk Indonesia Maju". Tema ini dinilai relevan mengingat stunting masih menjadi tantangan besar dalam upaya pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas sebagai syarat untuk Indonesia menjadi negara maju pada 2045.

 
Anggota DPD RI yang juga aktivis perempuan dan anak Fahira Idris mengungkapkan, dampak stunting akan dirasakan sebuah bangsa dalam jangka panjang. Bukan hanya berdampak bagi sebuah keluarga, tetapi mempunyai dampak luas terhadap sebuah bangsa di berbagai bidang kehidupan.
 
“Tema Hari Keluarga Nasional yaitu ‘Menuju Keluarga Bebas Stunting untuk Indonesia Maju’ menurut saya sangat relevan mengingat stunting memang masih jadi tantangan besar bagi keluarga dan bangsa kita. Bangsa ini masih harus berlari kencang melakukan percepatan penurunan stunting menjadi 14% pada 2024. Ini karena, hingga 2022, prevalensi balita stunting di Indonesia baru mencapai 21,6%. Stunting ini persoalan serius karena jika tidak diselesaikan akan menjadi ganjalan besar bagi Indonesia untuk menjadi negara maju pada 2045,” pungkas Fahira Idris.
 
Senator Jakarta ini mengungkapkan, jika dalam jangka pendek stunting menyebabkan gagal tumbuh dan hambatan perkembangan kognitif dan motorik, maka dalam jangka panjang stunting menyebabkan menurunnya kapasitas intelektual bahkan berpotensi meningkatkan risiko penyakit tidak menular seperti diabetes melitus, hipertensi, jantung koroner, dan stroke. 

Ini artinya, jika prevalensi balita stunting di Indonesia saat ini dan beberapa tahun ke depan masih tinggi maka produktivitas bangsa tidak akan bertumbuh bahkan bisa menjadi sebuah negara gagal karena generasi penerusnya tidak cerdas, tidak sehat dan tidak produktif.
 
Menurutnya, Indonesia mempunyai potensi besar menjadi sebuah negara maju atau menjelma sebagai kekuatan ekonomi dunia dalam beberapa dekade ke depan. Potensi ini bisa dilihat dari pertumbuhan ekonomi Indonesia yang dinilai stabil ditambah potensi populasi atau jumlah penduduk yang besar atau nomor empat terbesar di dunia. 

Keyakinan Indonesia menjadi negara maju juga didasarkan pada fakta bahwa pada 2030-2040 Indonesia akan mengalami bonus demografi atau masa di mana jumlah penduduk usia produktif di Indonesia lebih banyak dibandingkan yang tidak produktif.
 
“Jadi, anak yang ada dalam kandungan termasuk para balita yang saat ini dan beberapa tahun ke depan ada di Indonesia, akan menjadi kelompok usia produktif di masa mendatang. Mereka inilah yang akan menjadi motor penggerak perekonomian sebagai negara maju. Namun, mereka akan benar-benar bisa menjadi motor penggerak jika sumber daya mereka berkualitas. Oleh karena itu, saat balita mereka tidak mengalami stunting,” pungkas Fahira Idris.


Bagikan:
KOMENTAR
TERKINI